Liputan6.com, Jakarta - Pada suatu masa, di perairan tak jauh dari lepas pantai Sisilia, terdapat sebuah pulau yang disebut Ferdinandea. Letaknya tepat di mana Laut Mediterania menyempit antara Sisilia dan Tunisia.
Baca Juga
Advertisement
Penemuan pulau strategis tersebut membuatnya menjadi rebutan empat negara kuat. Tapi perang perebutan tersebut tak berlangsung lama, kurang dari enam bulan kemudian, pulau itu tenggelam ke laut.
Hampir dua ratus tahun kemudian, peperangan yang sama sepertinya akan terjadi kembali. Hal ini dikarenakan pulau Ferdinandea yang naik, sedikit demi sedikit, ke permukaan.
Uniknya, berdasarkan catatan sejarah, pulau ini ternyata sering tenggelam kemudian muncul kembali. Setidaknya, sejarah mencatat hal tersebut telah terjadi sebanyak empat atau lima kali.
Kisah pulau Ferdinandea dimulai pada Juli 1831. Waktu itu, selepas gunung berapi meletus, warga mencium bau belerang yang menyengat. Beberapa hari kemudian, pilar besar terlihat naik dari laut.
Pada awalnya, warga mengira itu adalah kapal terbakar. Namun ketika melewati daerah tersebut, kapal yang lewat melihat air menggelegak dan ikan mati mengambang di sekitar tempat tersebut. Dua minggu setelah peristiwa tersebut, pulau baru muncul di tempat itu.
Pulau itu terus tumbuh dan meluas. Hingga mencapai ketinggian 63 meter dengan diameter 4,8 kilometer. Letak pulau tersebut menjadikannya strategis di jalur pelayaran utama Mediterania. Di sinilah masalah dimulai.
Negara-negara yang memiliki angkatan laut, berlomba-lomba mengklaim pulau tersebut. Klaim pertama dilakukan oleh Inggris. Kemudian, Italia juga turut mengklaim pulau tersebut karena letaknya yang begitu dekat dengan Italia. Diikuti oleh Spanyol dan Perancis.
Â
Melansir dari Amusingplanet, Kamis (02/02/2017), selama lima bulan, konflik berkecamuk di tempat tersebut. Tiap negara mengumumkan rencana membangun resor di pantainya. Tidak ada yang memerhatikan bahwa pulau itu perlahan-lahan tenggelam.
Material vulkanik yang membentuk pulau tersebut ternyata begitu lembut sehingga tak bisa menahan efek dari gelombang laut. Laut mengikisnya. Pada tanggal 17 Desember 1831, pulau itu menghilang di bawah laut dan konflik pun berakhir begitu saja.
Pulau ini pertama kali dilaporkan muncul pada abad ketiga SM. Dan sejak saat itu, telah muncul dan menghilang sebanyak empat atau lima kali.
Pada tahun 2000, aktivitas seismik di sekitar daerah tersebut menyebabkan vulkanologis berspekulasi bahwa gunung bawah laut mungkin akan membuat pulau itu muncul kembali. Untuk mencegah kembali terjadinya konflik, Italia bergerak cepat.
Negara tersebut mengirimkan tim penyelamat untuk menanam bendera Sisilia di tempat yang diperkirakan akan menjadi pulau baru. Selain itu, sebuah plakat juga ditempel dengan tulisan 'Ini sebidang tanah yang disebut Ferdinandea. Milik Italia, selalu dan selamanya.'
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6