Liputan6.com, Jakarta - Studi terbaru mengklaim orang-orang yang terganggu dengan suara permen karet atau suara pena diklik mungkin memiliki kelainan otak. Para peneliti di Newcastle University menyebutkan hal tersebut dialami oleh para penderita misophonia.
Misophonia sendiri merupakan gangguan emosi dan fisik yang dipicu oleh sensitifitas mereka terhadap suara. Mereka yang mengidap penyakit ini dapat merasa frustasi bahkan hanya mendengar suara mengunyah.
Dalam studi yang dipaparkan dalam jurnal Current Biology, peneliti menemukan perbedaan dalam lobus frontal para penderita misophonia. Selain itu, juga terdapat perubahan dalam aktivitas otak, detak jantung yang meningkat, serta tubuh berkeringat saat mereka mendengar suara.
Advertisement
Perbedaan dalam mekanisme kontrol emosional inilah yang kemudian menyebabkan otak mereka menjadi kacau karena suara pemicu.
"Bagi banyak orang dengan misophonia, ini akan datang sebagai studi pertama yang menunjukkan perbedaan dalam struktur dan fungsi otak pada penderita," ujar Dr. Sukhbinder Kumar dari Institute of Neuroscience di Newcastle University seperti dikutip dari Telegraph, Jumat (03/02/2017).
Menurut dia, studi tersebut menunjukkan perubahan otak kritis sebagai bukti lebih lanjut untuk meyakinkan komunitas medis skeptis bahwa misophonnia adalah gangguan asli.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6