Sukses

Julie S Laiskodat, dengan Levico Ingin Menduniakan Pesona NTT

Bagi Julie s Laiskodat, NTT adalah segalanya. Ia telah jatuh cinta pada wilayah ini sejak lama.

Liputan6.com, Jakarta Alam dan budaya Nusa Tenggara Timur (NTT) memang memukau. Namun masih banyak orang yang belum mengenal lebih dekat keelokan propinsi yang terdiri dari 550 pulau ini. Terutama kain tenun klasiknya.

Namun bagi Julie s Laiskodat, NTT adalah segalanya. Perempuan ini telah jatuh cinta pada NTT sejak lama. Perempuan yang lahir di Kebayoran Lama ini bertekad ingin mengembangkan dan mengenalkan semua potensi yang ada di NTT, tak hanya pada masyarakat di Indonesia, namun juga dunia.

Julie S Laiskodat, dengan Levico Ingin Menduniakan NTT

Sejak 15 tahun lalu, perempuan ini telah berkeliling ke 300an kecamatan di NTT yang masing-masing mempunyai motif dan bentuk tenun yang berbeda-beda .

Sehingga ia sangat memahami setiap motif kain tenun yang dihasilkan di setiap wilayah di NTT. Tak hanya kain, ia juga memahami sejarah, budaya dan tentu saja kuliner di NTT.

Sudah sejak lama ia jatuh cinta pada kain tenun NTT. Cinta itu ia wujudkan dengan memakai baju dan sepatu yang terbuat dari tenun NTT saat ke acara-acara, termasuk saat ia berada di rumah.

“Kalau tidak pakai baju tenun NTT sehari saja, saya merasa bersalah, katanya pada Jumat ( 3/02/2017) di sela-sela mempersiapkan Levico untuk tampil di Indonesia Fashion Week 5 Februari 2017 di JCC Jakarta.

Julie S Laiskodat, dengan Levico Ingin Menduniakan NTT

Dari kecintaanya memakai tenun itu ia lalu mendirikan Levico, butik tenun khusus kain-kain yang berasal dari NTT. Nama Levico ia ambil dari nama ketiga putranya yang semuanya laki-laki. Ia berharap kelak anak-anaknyalah yang akan melanjutkan apa yang telah dirintisnya sekarang ini.

Dengan Levico ia ingin mengenalkan keelokan budaya NTT, khususnya tenun. Setiap ada yang datang ke Levico, ia akan bercerita, bukan saja soal kain tenun, namun juga mengenai sejarah, budaya dan pentingnya melestarikan budaya yang dimiliki Indonesia kita tercinta.

Kecintaanya pada tenun NTT sangat total. Ia pernah membawa tenun NTT ke New York Fashion Week. Di negeri paman Sam ini, ia membangun networking.

Selain mengenalkan tenun kepada masyarakat yang lebih luas, ia juga memberdayakan para penenun di NTT. Tujuannya selain kain tenun tidak dipalsukan motifnya, juga bisa meningkatkan perekonomian warga.

Julie S Laiskodat, dengan Levico Ingin Menduniakan NTT

Saat ini ia telah berkolaborasi dengan para penenun di beberapa wilayah di NTT. Kini para penenun tak perlu lagi pusing memikirkan modal untuk membeli bahan baku saat membuat selembar kain tenun yang indah.

Namun sayang saat ini kebanyakan para penenun sudah berusia lanjut. Anak-anak muda tak mau lagi meneruskan tradisi menenun orang tuanya. Kebanyakan mereka lebih banyak memilih bekerja di mal atau tempat lain.

Menghadapi hal itu, Julie s Laiskodat tak tinggal diam. Ia mendidik dan mengedukasi anak-anak muda NTT untuk menjadi duta-duta tenun di wilayahnya. Ia mengumpulkan ratusan anak-anak muda, lalu menyeleksi untuk menjadi duta tenun. Salah satu tugasnya adalah melakukan kegiatan sosial dan tentu saja mengajak untuk melestarikan budaya yang dimilikinya.

Untuk mempercepat program itu, ia juga telah membangun perpustakaan gratis. Sampai sekarang telah ada 300 perpustakaan yang berhasil didirikan. Targetnya ia akan mendirikan 5000 perpustakaan gratis di seluruh NTT. Sambutan warga sangat positif, termasuk dari para Kepasa Sekolah dan Bupati.

Karena program-programnya yang menginpirasi banyak orang itu, Julie S Laiskodatyang juga ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Jakarta Selatan memperoleh penghargaan sebagai wanita yang bangga memakai produk Indonesia dari HIPMI (Himpunan Pengusaha Mudah Indonesia).

Dan pada bulan Maret mendatang, ia juga akan menerima dua awards lagi dari suatu lembaga.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6