Sukses

Misterius Namun Dicari, Kereta Pengangkut Mayat London Necropolis

Kereta ini diciptakan untuk mengangkut mayat yang menumpuk akibat wabah.

Liputan6.com, Jakarta - Tahun 1848 adalah masa yang buruk di London. Sebuah wabah kolera yang melanda kota, membunuh hampir 15.000 penduduknya. Meski demikian, tiga tahun selanjutnya populasi warga London justru melonjak drastis menjadi hampir 2,5 juta penduduk.

Dengan jumlah penduduk yang begitu banyak dan tingkat kematian yang tinggi akibat wabah, London menghadapi masalah baru. Pemakaman penuh.

Walau lahan baru disediakan untuk pemakaman baru, mayat-mayat dikubur dengan ditumpuk, masalah tak kunjung selesai. Akhirnya, keputusan diambil: pemakaman baru harus didirikan jauh di luar kota.

Salah satu pemakaman tersebut, Brookwood, 37 km jauhnya dari London dan jadi yang terbesar di Inggris. Menempati lahan seluas enam kilometer persegi, pemakaman baru tersebut dirancang mampu bertahan lebih dari 350 tahun.

Dalam rangka untuk mengangkut mayat dan keluarga mereka yang mengantar, sebuah kereta api khusus diciptakan. Pada November 1854, London Necropolis Railway resmi beroperasi.

Melansir dari Amusingplanet, Rabu (08/02/2017), sehari-hari kereta api pengangkut mayat tersebut memiliki rutinitas yang sama. Kereta akan membawa mayat dan pelayat dari London ke Brookwood, setelah mayat dikuburkan dan pesta pemakaman dilakukan di stasiun, kereta yang sama kembali ke London.

- 

Seperti kereta api penumpang reguler, kereta pengangkut mayat London Necropolis memiliki kelas. Tiket kelas pertama bagi keluarga kaya mengizinkan mereka memilih tempat dikuburkan dan mendirikan tugu peringatan permanen di atas kuburan.

Tiket kelas kedua masih membolehkan keluarga memilih tempat dengan ketentuan, namun mendirikan tugu peringatan dikenakan biaya tambahan. Sementara tiket kelas ketiga adalah pemakaman untuk orang miskin.

Pada puncaknya, 1890-1903, kereta hanya mengangkut sekitar 2.300 mayat setahun. Pada tahun 1902, layanan kereta pengangkut mayat akhirnya berhenti karena kurangnya penumpang.

Setelah perang dan kebangkrutan, stasiun penyedia layanan pengangkut mayat tersebut akhirnya dihancurkan. Rel lama diangkat atau digunakan kembali di tempat lain. Hingga kini, sisa-sisa kereta ini tak lagi terlihat.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6