Liputan6.com, Jakarta - Tubuh manusia merupakan bentuk malformasi genetik dan fisik yang paling kompleks dan aneh. Tidak heran, keajaiban biologis selalu terjadi di sekitar kita. Begitupun dengan kisah salah satu kelainan medis berikut ini.
Baca Juga
Advertisement
Pada tahun 1995, seorang wanita Maroko bernama Zahra Aboutalib hamil anak pertama dan dijadwalkan untuk operasi caesar di rumah sakit lokal. Di sana, ia melihat seorang wanita yang tengah melahirkan meninggal dunia.
Didorong oleh rasa ketakutan, ia melarikan diri dari rumah sakit. Zahra takut dirinya mengalami nasib yang sama dengan wanita itu.
Zahra terus merasa nyeri persalinan yang menyiksa namun tidak mengalami keguguran. Beberapa hari kemudian, rasa sakitnya berhenti. Rasa takut membuatnya tak berani hamil dan memilih mengadopsi tiga anak selama hidupnya.
Di sisi lain, Zahra percaya dengan mitos Anak Tidur dalam cerita rakyat Maroko. Dalam mitos tersebut, ilmu hitam dan putih dapat membuat janin tidak aktif. Seumur hidupnya, Zahra pun tak pernah melahirkan anak lagi.
Pada usia 75 tahun, 46 tahun kemudian, rasa sakit itu tiba-tiba muncul kembali. Anaknya membawa wanita itu ke Profesor Taibi Ouazzzani. Melihat perut Zahra yang buncit, profesor menduga ia terkena tumor ovarium.
Â
Melansir dari Unbelievablefact, Zahra pun menjalani scan ultrasound. Dari MRI Scan tersebut, dokter pun mengklaim bahwa itu merupakan bayi Zahra yang tak pernah lahir.
Dalam ilmu medis, kondisi yang dialami Zahra disebut sebagai kehamilan ektopik. Pada kondisi ini, sel telur yang telah dibuahi menempel pada organ selain rahim.
Sementara pada kasus Zahra, sel telur awalnya menempel di tuba falopi. Namu pada perkembangannya, tuba falopi meledak dan membuat janin berkembang di rongga perut.
Janin yang ditemukan pada perut Zahra telah melekat lewat plasenta ke organ vital di sekitar perut wanita itu. Operasi pun mesti dilakukan meski belum jelas akan aman atau tidak.
Melahirkan bayi batu
Saat perut Zahra dibedah, ditemukan bahwa janin itu telah mati. Puluhan tahun, janin itu telah mengeras seperti benjolan padat. Pada dasarnya, bayi itu telah menjadi batu.
Setelah operasi selama hampir 4 jam, ahli bedah berhasil mengangkat janin yang telah membatu itu. Beratnya sekitar 3 kilogram dengan panjang 42 sentimeter.
Dalam kasus kehamilan ektopik, jika janin mati dan tidak dapat diserap kembali oleh tubuh karena ukuranya yang besar, tubuh ibu akan memperlakukannya sebagai benda asing. Tubuh pun akan membuat lapisan kebal yang membunuh janin itu pelan-pelan dan membuatnya membatu seperti dalam kasus Zahra.
Bayi batu atau litopedion sendiri bukanlah hal yang asing. Ini dapat terjadi ari 14 minggu kehamilan untuk jangka waktu penuh.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Advertisement