Liputan6.com, Jakarta - Seorang guru mengungkapkan kisahnya hidup dengan tumor seberat 10 kilogram. Namun meski tumor tersebut tidak pernah diangkat, ia tetap semangat pergi mengajar.
Baca Juga
Advertisement
Watchara Nadee atau yang lebih dikenal dengan nama Kru Lek menemukan tumor tumbuh di pundaknya tahun lalu. Lek tak mempermasalahkannya karena kondisi tersebut terlihat tidak serius awalnya.
Akan tetapi, awal tahun ini bahunya membengkak dan makin parah dari hari ke hari. Ia pun mendatangi rumah sakit untuk berkonsultasi perihal tumor seberat 10 kilogram di pundaknya itu.
Melansir dari Mirror, Lek mengakui kalau gajinya sebagai guru tidaklah begitu besar. Meski mendapat akses ke asuransi kesehatan dari Nakhorn Sawan Technical College tempatnya mengajar, jumlahnya terbatas 100.000 baht atau 38 juta rupiah per tahun.
Padahal, operasi demikian pasti membutuhkan banyak biaya. Belum lagi ibunya yang telah berusia 74 tahun menderita lumpuh dan hanya Lek satu-satunya yang merawat ibunya.
"Saya pikir dengan kondisinya, ia butuh tiga kali batas asuransinya. Belum lagi pengobatan yang mahal. Ia tak punya biaya untuk itu," ujar teman Lek, Monk Bhin.
Karena ketiadaan biaya itulah, Lek hanya menyembunyikan tumor yang ia miliki dengan syal tiap kali ke pergi mengajar. Ketabahan dan kesabaran yang dimiliki Lek membuat murid-muridnya merasa terharu sekaligus iba ingin berbuat sesuatu.
"Saya tak ingin merepotkan mereka. Murid-murid saya telah memberikan saya kekuatan untuk terus mengajar," kata Lek.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6