Liputan6.com, Jakarta Kelompok radikal yang mengatasnamakan negara Islam, ISIS, telah membantai 4.000 orang dan melemparkan mereka ke sebuah lubang raksasa sedalam 450 meter untuk menjadikannya kuburan massal. Tragedi menyedihkan itu terjadi di sebuah jalan raya antara Kota Bagdad dan Mosul di Irak.
Penduduk setempat mengungkapkan, rakyat sipil yang menentang ISIS dimasukkan dalam sebuah konvoi bus lantaran diusir dari wilayah yang dikuasai ISIS. Kemudian mereka dieksekusi dan dilemparkan dalam sebuah lubang besar. Lubang yang dijadikan tempat penguburan massal bagi korban pembantaian ISIS biasa disebut penduduk setempat dengan sebutan “Khasfah Pit.”
Dalam kasus lain, banyak penduduk yang mengungkapkan beberapa bus yang berisi rakyat sipil sengaja didorong ke dalam lubang. Padahal, banyak di antara mereka yang masih dalam keadaan hidup.
Advertisement
Lubang tersebut dikenal penduduk setempat sangat dalam dan terbentuk secara alami. Ketika anak seorang petani jatuh ke lubang Khasfah Pit pada 2003, penduduk setempat mengatakan mereka membutuhkan tali sepanjang 450 meter untuk mengevakuasi anak tersebut.
Kelompok ISIS diketahui mulai memburu polisi dan tentara sesaat setelah kota itu jatuh. Pesta pora membunuh pun kerap terjadi. Banyak warga sipil yang menjadi korban. Bahkan mereka yang bergabung dengan pasukan keamanan pemerintah akan langsung dibunuh oleh ISIS.
ISIS dilaporkan setidaknya telah membuang ribuan jasad warga sipil dan personel keamanan pemerintah setelah mereka berhasil merebut Kota Mosul pada 2014.
Dilansir Daily Telegraph, metode pelaksanaan eksekusi hukuman mati yang dilakukan ISIS bervariasi. Penduduk setempat mengaku kerap teringat suara dan jeritan menakutkan para korban yang dieksekusi. Warga mengaku, korban ditembak dan dibuang ke dalam lubang raksasa atau meninggal ketika mereka berada di dalam kendaraan yang sengaja didorong ke dalam lubang Khasfah Pit.
"Selain melempar korbannya secara langsung, tak jarang mereka akan mendorong korban ke dalam Khasfah Pit saat mereka berada di dalam konvoi bus, truk, dan pick up. Tangan mereka biasanya dalam keadaan terikat dan mata mereka ditutup," kata seorang warga setempat.
Penulis:
Soyid Prabowo
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6