Sukses

Pria Jenius, Ciptakan Konser Musik dalam Kubah Es Bercahaya

Di tempat tersebut, ia mengadakan konser musik dengan menggunakan alat musik dari es.

Liputan6.com, Jakarta - Selama hampir 30 tahun, Tim Linhart dari Colorado telah menjadi pematung es. Suatu hari, ia mencoba mengukir balok es menjadi sebuah bas dan takjub dengan suara indah yang dihasilkan. Sejak saat itu, ia terobsesi untuk menciptakan alat musik dari es.

Meski tidak sulit baginya, alat musik dari es memiliki beberapa kelemahan. Suhu yang berubah dapat dengan mudah membuat es mencair. Ia pun mencari cara untuk mengatasi masalah tersebut.

Obsesinya terhadap es membuat Tim mendapat ilham untuk menciptakan sebuah igloo yang dirancang sedemikian rupa untuk menjaga semua instrumen tidak mencair, bahkan saat ruangan itu penuh dengan orang. Pria itu kemudian mendirikan sebuah igloo di Lulea, Swedia.

Igloo yang ia buat bukan sembarangan. Berbeda dengan yang dimiliki penduduk Kutub Utara, ukuran igloo yang Tim buat sangat besar dan mampu menampung banyak orang. Tak hanya itu, di dalamnya juga terdapat alat musik dari es serta lubang di kubah untuk mencegah es mencair.

"Suhu tubuh dan napas dapat dengan mudah membuat alat musik mencair. Namun dengan lubang di tengah, panas tubuh dapat dikeluarkan dari sana," kata Tim seperti dilansir dari Ancientcode, Rabu (15/3/2017).

Suhu rata-rata di dalam igloo ajaib tersebut adalah -5 derajat Celcius. Sebelum memasuki ruangan konser musik yang dibuat oleh Tim, pengunjung harus memakai setidaknya tiga lapis pakaian ditambah topi dan sarung tangan.

Igloo ajaib tersebut bukan satu-satunya. Tim juga telah membangun gua-gua es di resor ski di seluruh dunia, termasuk Italian Apls dan Beaver Creek di Amerika Serikat.

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6