Sukses

Indahnya Potret Persaudaraan Remaja Muslim AS Beda Ras

"Menjadi gadis muslim sangat berarti bagi saya. Banyak orang memiliki kesalahpahaman tentang wanita muslim."

Liputan6.com, Jakarta - Kyna Uwaeme adalah seorang wanita Nigeria-Amerika yang dibesarkan dalam lingkungan Katolik. Melihat kekerasan yang ditimbulkan kelompok Islam militan Boko Haram di tanah orang tuanya, serta Islamofobia yang mengganggu Amerika Serikat, wanita itu ingin mencoba menggali lebih dalam tentang Islam.

Ia pun memulai proyek fotografi tentang gadis-gadis Muslim Amerika. Kyna berniat meningkatkan pengetahuan orang-orang tentang Islam dari sisi pemeluknya. Yang patut diketahui, sebelum memulai proyek tersebut, Kyna telah memiliki sedikit pengetahuan tentang budaya dan tradisi Muslim.

Aya adalah salah satu dari tiga wanita muda yang setuju untuk berpartisipasi dalam proyek tersebut. Ia berharap, partisipasinya dapat mewakili Islam untuk menyingkirkan stigma buruk orang-orang.

"Menjadi gadis muslim sangat berarti bagi saya. Banyak orang memiliki kesalahpahaman tentang wanita muslim. Mereka melihat kami tertindas dan berpikiran tertutup, terlebih bila memakai hijab. Padahal itu tidak benar," jelas Aya panjang lebar.

Doc: Kyna Uwaeme 

Sedari awal, Kyna tidak berencana bekerja dengan model-model eksklusif. Ia menjelaskan proyeknya di Instagram dan tak disangka, banyak gadis SMA yang merespon baik niatnya.

"Gadis-gadis muda ini lebih terbuka bekerja dengan saya. Proyek ini sangat tepat untuk menjembatani kesenjangan antara pemahaman Barat tentang Islam," terang Kyna.

Melansir dari Huffingtonpost, foto-foto Kyna menampilkan tiga gadis remaja yaitu Aya, Alishba, dan Aissatu. Mereka mengenakan jilbab dan berpose di lapangan dengan latar langit biru. Dalam beberapa gambar, mereka secara berani menantang kamera untuk menunjukkan siapa mereka sebenarnya.

"Saya pernah disebut teroris, imigran, bahkan putri Osama bin Laden. Lama-lama saya terbiasa dengan kebencian tersebut," aku Alisahaba sambil mengenang masa lalu.

Doc: Kyna Uwaeme 

Meski sebelumnya tidak mengenal satu sama lain, ketiga gadis tersebut merasa disatukan dengan kesamaan: agama dan diskriminasi. Ketiganya telah kenyang mendapat perlakuan tidak adil hanya karena mereka muslim. Tapi mereka tak mempermasalahkan hal tersebut, karena bagi mereka iman masih menjadi sumber kekuatan dan cinta.

Melalui foto-fotonya, Kyna berharap untuk menyebarkan pemahaman yang benar tentang muslim dan kasih sayang di saat sentimen tengah memuncak. Ia berharap, orang-orang menyadari bahwa semua orang sesungguhnya sama.

[vidio:]()

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Terkini