Liputan6.com, Jakarta - Ujian gaokao tahunan bisa dibilang menjadi momok bagi para calon mahasiswa di Tiongkok. Soal ujian masuk universitas negeri yang disebut gaokao itu terkenal sulit dan tidak biasa. Tidak heran, segala cara dilakukan agar bisa lulus.
Baca Juga
Advertisement
Cara-cara tidak jujur seringkali menjadi pilihan beberapa peserta ujian. Mereka yang melek teknologi, memilih memanfaatkan gawai berteknologi tinggi untuk menyontek. Lalu, bagaimana dengan zaman dahulu?
Ternyata, ratusan tahun lalu para peserta ujian di Tiongkok telah mencari cara termuda untuk bisa lolos gaokao. Bedanya, dulunya mereka menggunakan sontekan berukuran sangat kecil.
Sebuah buku kecil telah dipamerkan di Changsa. Buku tersebut, berisi ringkasan teks Kitab Klasik Konfusius dengan tulisan yang sangat kecil.
Kitab Konfusius merupakan salah satu buku yang harus dihapal oleh siswa ntuk ujian pelayanan sipil kekaisaran mereka. Diduga, buku tersebut merupakan sontekan yang dipersiapkan oleh beberapa peserta ujian.
Melansir dari Shanghaiist, pemilik toko buku langka dan antik setempat kalau buku tersebut memang dipersiapkan sebagai sontekan. Peserta ujian akan menjahit buku kecil itu di dalam pakaian bahkan sol sepatu mereka.
Tidak jelas bagaimana para pengawas di masa lalu menjaga ujian tetap kondusif dan bebas dari kecurangan. Sementara hari ini, banyak sekolah di Tiongkok memaksa siswa ujian di luar kelas dan diawasi oleh guru dengan teropong atau bahkan drone.
Â
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6