Liputan6.com, Chongqing - Serangan ransomware yang mengganggu komputer di seluruh dunia, telah menyebar hingga ke Tiongkok. Serangan tersebut menyebar ke lebih dari 100 negara, mengambil kendali komputer yang terkena virus sampai korban mau membayar uang tebusan.
Baca Juga
Advertisement
Di Chongqing, Tiongkok, SPBU China National Petroleum Corp hanya bisa menerima pembayaran tunai setelah sistem komputer perusahaan tersebut diserang ransomware. Seorang karyawan perusahaan di distrik Yuzhong mengatakan bahwa masalah di jaringan mereka dimulai pada hari Sabtu.
"Pelanggan kami tidak dapat membayar dengan kartu debit atau sistem pembayaran mobile tapi kami masih bisa mengeluarkan kuitansi," kata karyawan tersebut.
Masalah serupa dilaporkan di stasiun bensin di Wuhan, Provinsi Hubei. Di Provinsi Shandong, petugas kepolisian di distrik Lanshan, Linyi, harus mencabut semua komputer saat ransomeware melanda.
Melansir dari South China Morning, gangguan parah juga terjadi di beberapa universitas di daratan. Wu Xinyong dari Cybercentre Universitas Pertanian Yunan mengatakan bahwa delapan siswa di perguruan tinggi tersebut terkena ransomware.
"Tindakan pencegahan telah diambil Koneksi internet di kampus diputus, hanya sistem intranet yang berjalan," ujar Wu.
China News Service melaporkan bahwa seorang mahasiswa Universitas Hanzhou sedang menonton video di internet saat muncul pemberitahuan. Ia diminta membayar tebusan dengan bitcoin bila tidak mau kehilangan semua dokumen di komputernya.
"Salah satu teman sekamarku terkena virus yang sama karena kami menggunakan koneksi internet kampus yang sama," kata mahasiswa tersebut.
Beijing Times juga melaporkan bahwa infeksi serupa telah mewabah di universitas ternama seperti Universitas Tsinghua dan Universitas Peking.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6