Liputan6.com, Jakarta - Satu tim peneliti dari Universitas Newcastle menemukan semakin populernya teknologi virtual reality (vr) dapat membuka pasar baru untuk pornografi. Tak hanya itu, menurut penelitian mereka pornografi dalam vr bahkan dapat memperbaiki kehidupan seks pasangan.
Baca Juga
Advertisement
Dr. Madeline Bileam menguji 45 relawan yang terdiri dari 14 pria, 18 wanita, dan tiga lainnya didefinisikan sebagai 'orang lain', untuk mengetahui bagaimana pornografi vr digunakan. Pengalaman indrawi lewat teknologi vr membuat seseorang berpikir benar-benar merasa memainkan peran di dalamnya ketimbang hanya menontonnya.
"Saya pikir dari eksperimen ini, teknologi menyesuaikan untuk menciptakan hasrat fiktif mereka. Jadi karakter itu terlihat persis seperti keinginan Anda," kata Madeline seperti dilansir dari Independent.
Beberapa relawan mengaku setelah menggunakan vr dalam kehidupan asmara mereka, ketimbang marah, pasangan mereka justru setuju untuk mengeksplorasi fantasi seksual yang dimainkan di layar. Kemudian, kehidupan seks mereka pun terasa lebih baik.
"Jadi, teknologi ini juga bisa digunakan untuk memperbaiki kehidupan seks Anda," tambah Madeline.
Menurut Madeline, penelitian mereka yang telah dipresentasikan di Computer Human Interaction tidak hanya menyoroti dorongan untuk kesempurnaan tapi juga perpaduan antara realitas dan fantasi. Dengan penggunaan vr, seorang pengguna dapat mengantisipasi bila pasangan mereka di dunia nyata menolak untuk diajak berhubungan seks.
Peneliti Matthew Wood juga menceritakan bagaimana vr menawarkan kesempatan untuk beralih dari hanya seorang pengamat menjadi peserta. Kebanyakan orang mengaku bagi mereka pornografi vr membuka pintu bagi pengalaman seksual yang sempurna dan tak dapat diraih di dunia nyata.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6