Liputan6.com, Beijing - Pada 2016, Li Zhenglu yang baru berusia enam tahun mengalami kecelakaan saat bermain di taman. Bocah itu terjatuh dan bola matanya rusak parah.
Mata kanannya diangkat dalam operasi yang cukup rumit. Meski akhirnya diizinkan pulang ke rumah, dokter meminta orang tua Li membeli antibiotik untuk mencegah infeksi.
Akan tetapi, orang tua Li bukanlah orang berada. Mereka tak memiliki uang untuk membeli persediaan antibotik secara terus menerus.
Advertisement
Pada Maret 2017, mata Li mulai menderita pertumbuhan tumor ganas. Tumor ganas itu berkembang tak terkendali dengan kecepatan yang mengkhawatirkan.
Hanya dalam dua bulan, mata kanan Li tertutup tumor menghitam berukuran besar. Orang tuanya yang khawatir membawa Li ke ahli di Rumah Sakit Qilu di Universitas Shandong.
Namun, dokter menolak mengoperasi bocah itu. Terlebih setelah mendengar kisah sebenarnya dari mulut orang tua Li.
Melansir dari AsiaWire, dokter di rumah sakit tertegun karena orang tua Li telah membiarkan anaknya menderita sekian lama tanpa melapor. Bahkan, orang tua Li dituduh sebagai orang tua yang buruk karena anaknya dibiarkan menderita dengan tumor di wajahnya.
"Dokter bukan Tuhan. Ini salah mereka tidak segera membawanya untuk diperiksa," ujar salah satu dokter yang tak disebutkan namanya.
Walau demikian, untungnya masih ada pihak yang berbaik hati mencoba mencari cara menyembuhkan tumor di mata anak itu. Analisis lebih lanjut pun dilakukan untuk melihat apakah tumor itu menjadi ancaman langsung padanya.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6