Sukses

Heboh, Kampanye Selamatkan Sapi dari Pembantaian

Sebanyak ratusan ribu orang menandatangi petisi yang isinya agar sapi yatim piatu berusia 4 tahun diselamatkan dari pembantaian.

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak ratusan ribu orang menandatangi petisi yang isinya agar sapi yatim piatu berusia 4 tahun diselamatkan dari pembantaian. Sapi perempuan yang bernama Margarita ini adalah sapi peliharaan seorang di daerah Tortosa Spanyol.

Kelompok penyayang binatang setempat, El Hogar ProVegan menyerukan, sapi lucu itu tidak pernah menyakiti seorang pun selama hidupnya. Karena itu mereka berusaha menyelamatkan hewan itu dari pembantaian.

Sampai kemarin, sebanyak 183 ribu orang telah menandatangai petisi. Mereka berusaha menghentikan otoritas pertanian setempat yang ingin membunuh Margarita.

Kelompok pembela hak hewan El Hogar ProVegan mengatakan, Margarita akan dibunuh setelah pihak berwenang mengetahui bahwa sapi lucu itu tidak terdaftar. Sementara menurut undang-undang, semua hewan yang tidak terdaftar atau tidak dikenal akan dimusnahkan. 

"Margarita adalah bayi sapi yatim piatu yang tidak pernah menyakiti seseorang atau apapun, dan akan dihukum mati karena pihak berwenang menerapkan hukum seolah-olah dia termasuk sapi yang berada dalam peternakan," kata El Hogar dalam petisi tersebut.

Margarita adalah jenis sapi yang biasa digunakan untuk adu banteng, namun sapi malang itu diberikan ke petani di Tortosa, sebuah kota di Catalonia, Spanyol. Petani yang mengasuh Margarita mengatakan, dia menjadikan Margarita sebagai hewan peliharaan. Karena lucu, warga sering berhenti untuk melihat dan memberi makan sapi di ladangnya.

Media lokal melaporkan pihak berwenang menunda pembantaian Margarita dan akan memeriksa sejarah hewan tersebut. El Hogar berharap Margarita diizinkan "hidup bahagia dan damai" di tempat perlindungan.

Bagaimana?

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Terkini