Sukses

Fakta di Balik Pabrik Pemberi LIKE Palsu di Media Sosial

Di era serba canggih seperti saat ini, banyak akun yang menggunakan cara instan untuk menambah follower.

Liputan6.com, Jakarta Kadang kita merasa kagum saat melihat ada akun orang biasa di media sosial yang pengikutnya mencapai puluhan ribu orang. Padahal postingan mereka tidak terlalu bagus namun kerap mendapat like yang banyak.

Di era serba canggih seperti saat ini, banyak akun yang menggunakan cara instan untuk  menambah follower. Jasa pemberi like dan jualan followers sekarang marak di mana-mana.

Jika melihat videonya, kamu pasti terkejut  betapa banyak ponsel yang ada di dalam pabrik yang disebut ‘click farm‘ tersebut. Jumlahnya diperkirakan mencapai puluhan ribu.

Ponsel-ponsel tersebut sudah terprogram secara otomatis untuk bekerja memberi review, mengisi komentar, menjadi follower hingga memberi like pada akun-akun media sosial. Pabrik-pabrik semacam ini sejatinya banyak dijumpai di Rusia dan Tiongkok, jaringan mereka sudah sampai Internasional.

Rata-Rata pelanggan mereka adalah online shop. Bagi sebagian masyarakat, semakin banyak follower di akun online shop akan semakin terpercaya.

Tidak jarang juga, yang menggunakan jasa jual-beli follower ini adalah akun-akun pribadi. Demi popularitas di media sosial, banyak orang yang rela merogoh kocek hanya untuk membeli follower dan like.

Bagi generasi millennial, punya follower dan like banyak seperti memiliki status sosial tinggi. Padahal, punya follower dan like banyak pun ada sisi negatifnya.

Bayangkan saja, ponselmu tidak akan berhenti  menyala, berbunyi dan bergetar. Jika ponselmu tidak kuat  maka ponselmu yang akan rusak.




Penulis:
Fatricia Risti Wulanda

Universitas Moestopo

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.