Sukses

RIP Majalah Hai, Seperti Apa Reinkarnasi Digitalnya?

Majalah Hai akan terbit terakhir kali pada Juni 2017 dan beralih ke format online atau digital.

Liputan6.com, Jakarta - Tekanan dunia digital terhadap bisnis media cetak semakin besar. Hal tersebut yang membuat majalah Hai akan terbit terakhir kali pada Juni 2017. Majalah remaja pria itu resmi menghentikan edisi cetak regulernya dan beralih ke format online atau digital.

"Edisi 06 tahun 2017 jadi majalah reguler Hai terakhir. Setelahnya kami bakal full konsen ke digital," seperti dikutip hai.grid.id, Sabtu (3/6/2017).

Majalah Hai terbit pertama kali pada 5 Januari 1977. Terbitan perdana Hai berisi komik, seputar sejarah, berbagai cerita fiksi dan pengetahuan umum lainnya.

Di era 90-an menjadi puncak kejayaan serial di majalah Hai. Banyak penulis muda berbakat bermunculan dan memulai karier menulisnya di Hai sejak akhir 1980-an. Cerita atau serial seperti Lupus, Balada si Roy, dan Anak-anak Mama Alin kerap diingat para pembaca hingga saat ini.

Sandiaga Uno menjadi cover majalah Hai (hai.grid.id)

Sosok Sandiaga Uno, wakil Gubernur DKI Jakarta pun sempat muncul menjadi model dalam cover di majalah Hai yang terbit pada 23 Januari 1989. Namun sayangnya, beliau hanya menjadi model dan tidak menjadi topik pembahasan pada majalah tersebut.

Di era serba digital ini, penjualan media cetak memang mengalami penurunan. Tahun 2016, penerbit Kompas Gramedia resmi menghentikan delapan produk majalah dan buletinnya, di antaranya Kawanku, Sinyal, Chip, Chip Foto Video, What Hi Fi, Auto Expert, Car and Turning Guide, dan Motor. Selain itu, adapula koran sore Sinar Harapan yang juga tutup usia di tahun yang sama.

(ul)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6