Liputan6.com, Jakarta Kesalahan fatal telah terjadi di sebuah sekolah di Thailand. Saat itu, pihak sekolah melakukan tes darah kepada semua murid-muridnya. Salah seorang siswa perempuan dinyatakan positif mengidap virus HIV.
Seperti dilaporkan The Bangkok Post, perempuan yang kini berusia 23 tahun itu menggugat menteri kesehatan. Ia menganggap kesalahan fatal yang pernah dilakukan oleh pihak dinas kesehatan telah menyebabkan mimpi buruk dalam hidupnya.
Baca Juga
Perempuan yang bernama Suthida Saengsumat ini menuntut kompensasi dari pihak pemerintah karena telah menghancurkan masa kecilnya.
Advertisement
Karena vonis yang salah itu, ia dikucilkan semua teman-temannya. Ia terpaksa berhenti sekolah dan menjadi orang yang tak berpengetahuan. Padahal, ia sangat ingin menjadi dokter.
Perempuan itu mengaku setiap malam menangis meratapi nasibnya. Untuk memperpanjang hidup, ia harus rutin minum obat antiretroviral setiap hari.
Sebelumnya, ayahnya meninggal akibat AIDS, sedangkan ibunya juga menyusul karena mengalami penyakit yang serius. Sayang, Suthida tidak berusaha mencari tahu ke dokter lain untuk memastikan dirinya telah terinfeksi HIV atau tidak.
Kesalahan itu terungkap setelah ia menikah dan mempunyai anak. Anaknya yang berusia lima tahun itu kini divonis mengidap HIV. Karena penasaran, ia pun melakukan tes darah lagi sampai tiga kali. Betapa terkejutnya dia, ternyata hasilnya negatif.
Ia pun menangis sejadi-jadinya. Dan, ia memberitahu anaknya bahwa dirinya tak perlu malu karena ibunya tidak mengidap AIDS.
"Mulai hari ini kamu tidak perlu merasa malu lagi karena ibu kamu tidak mengidap AIDS," jelasnya pada buah hatinya.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6