Liputan6.com, Jakarta - Selama ini banyak yang menganggap hewan paling mematikan di sungai-sungai di Amazon adalah piranha. Padahal remis emas lebih berbahaya ketimbang piranha.
Baca Juga
Advertisement
Faktanya, piranha hanya berbahaya bagi lingkungan bila debit air di habitat mereka berkurang dan menyebabkan persaingan ketat dalam hal makanan. Sementara remis emas mengancam keberadaan penghuni asli satu habitat, tak peduli bagaimana kondisi lingkungannya. Karena remis emas hanya tahu makan, tidur, dan bereproduksi.
Remis emas pertama kali mencapai Amerika pada tahun 1990-an dibawa oleh kapal Tiongkok. Tanpa predator alami, hanya dalam satu dekade populasinya membengkak dan menginvasi sungai Amazon.
Ahli biologi Brasil Marcela Uliano da Silva mencoba menyelamatkan sungai Amazon dan area sekitar dari invasi remis emas. Sebut saja, sejak remis emas menyumbat pipa pembangkit listrik di area tersebut, kerugiannya mencapai 250 juta rupiah per hari.
"Setiap hari aku merasa gelisah. Kesalahan sedikit saja dapat membuat semuanya kacau. Tapi aku harus berani mengambil risiko," kata dia seperti dilansir dari Elite Readers.
Alih-alih menghadirkan predator alami atau menggunakan bahan-bahan kimia, Silva lebih memilih menggunakan rekayasa DNA dan menargetkan gen spesifik pada remis emas. Strateginya yakni menginjeksi RNA yang akan mematikan kemampuan bertahan pada gen remis emas.
Ia berharap percobaannya ini dapat berjalan lancar dan melihat hasilnya di masa depan. Sebelum lingkungan Amazon hancur karena keberadaan populasi tak terkendali remis emas.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6