Liputan6.com, Jakarta Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta yang terdiri dari Widodo Hadi Prabowo, Muhammad Viki Lutfianan, Rosid dan Muhammad Buhannuddin Ubaidillah, membuat sebuah inovasi, yaitu membuat biobriket dari limbah baglog sekaligus menguji karakteristik yang terdapat pada biobriket.
Baca Juga
"Banyaknya limbah baglog jamur tiram yang sudah tidak layak pakai di Desa Kutowinangun Lor, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga hanya dibuang saja," kata Widodo
Advertisement
Berawal dari limbah baglog yang dibuang, kemudian empat mahasiswa membuat biobriket. Cara pembuatannya cukup sederhana. Yang pertama mulai dari proses pengeringan limbah baglog selama 3-4 hari, pengayakan 60 mesh, pencampuran limbah baglog, tepung kanji dan air hangat dengan komposisi 250 gram untuk limbah baglog 250 gram tepung kanji dan 200 ml air hangat, pengepresan dan pencetakan, setelah itu tahap pengeringan.
Uji karakteristik yang dilakukan meliputi uji Nilai Kalor, Kadar Air, Kadar Abu, Kadar Zat yang menguap, Kadar Karbon, laju pembakaran dan Drop test.
Hasil uji karakteristik tersebut memperoleh nilai kalor atau jumlah panas yang dihasilkan oleh pembakaran sempurna sebesar 4065,69 kal/g, padahal SNI untuk nilai kalor sebesar 5000 kal/g, walaupun pada pengujian nilai kalor tidak masuk dalam standar SNI.
Mereka berharap masyarakat dapat memanfaatkan limbah baglog untuk meningkatkan nilai guna dan menyaingi minyak tanah dan Gas lpg.*
Penulis:
Widodo Hadi Prabowo
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6