Liputan6.com, Jakarta - Carl Sabatino menyukai sebuah lukisan di rumah almarhum bibinya. Ia menyebut lukisan tersebut "wanita berbaju kabur."
Baca Juga
Advertisement
Saat bibinya meninggal, ia tak bisa menemukan lukisan tersebut. Namun, Carl teringat kalimat terakhir yang dikatakan bibinya padanya: Jangan lupa Carl, lihatlah ke bawah mesin jahit.
Pria itu kemudian menemukan lukisan yang ia cari di bawah mesin jahit dan memeriksanya dengan hati-hati. Carl kemudian melihat tanda tangan salah satu pelukis terbesar di dunia, Pablo Picasso.
Melansir dari Kammi, Carl kemudian membawa lukisan itu ke seorang ahli untuk mencari tahu kebenaran lukisan tersebut. Ahli lukisan yang ia temui mengklaim kalau lukisan miliknya palsu, tapi Carl tak langsung percaya.
Sebab, ia pernah membaca bahwa Picasso bermain-main pada teknik pencetakan warna tertentu pada tahun 1936. Carl percaya kalau lukisannya adalah salah satu dari produk dari periode percobaan tersebut.
Ia kemudian mencari pendapat ahli kedua yang mengekstrak beberapa pigmen dari lukisan itu. Siapa sangka, ternyata dugaannya benar.
Lukisan yang ia miliki sesuai dengan materi yang digunakan di Eropa pada tahun 1930-an. Lukisan itu dipercaya berjudul "Woman with A Cape," hasil karya Picasso pada tahun 1901. Lukisan tersebut diperkirakan bernilai 30 juta dolar Amerika atau sekitar 300 miliar rupiah.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6