Liputan6.com, Jakarta Itik atau bebek biasa dipelihara demi telur dan dagingnya. Namun, di Payakumbuh, Sumatera Barat, itik punya tugas lain, yakni jadi peserta lomba pacuan.
Pergelaran tahunan ini, bisa dibilang cukup lucu dan menarik. Sejumlah itik dilepas serentak untuk terbang ke garis finis. Yang tercepat akan keluar jadi pemenang.
Advertisement
Baca Juga
Untuk mengikuti lomba ini, si pemilik itik harus mendaftar terlebih dahulu ke panitia dengan membayar biaya Rp 3 ribu. Setelah terdaftar, paruh itik akan ditempel nomor peserta.
Lomba pacu itik ini dibagi dalam beberapa kategori, yakni 800 meter, 1.000 meter, hingga 1.200 meter. Bagi pemilik itik dengan waktu terbang paling cepat, disiapkan tiga sepeda motor sebagai hadiah.
Keunikan pacu itik pun mampu menarik perhatian wisatawan mancanegara. Dalam tayangan Fokus Sore Indosiar, Senin 24 Juli 2017, tampak sejumlah wisatawan asing turut mencoba keseruan lomba ini.
"Melempar itik seperti bola. Ini sangat menyenangkan," kata wisatawan bernama Sharon.
Ketua Pelaksana Lomba Datuk Sutan Bandaro menyebut, pacuan itik sudah ada sejak 1928 silam. Namun, sempat berhenti dan diadakan lagi mulai 1960 hingga sekarang.
"Ini permainan anak negeri. Khusus Kota dan Kabupaten Lima Puluh, Sumatera Barat," sebutnya.
Seru dan menarik untuk dicoba, ya.