Liputan6.com, Jakarta - Seekor kelelawar berkepala dua ditemukan di hutan Kota Viana, Brasil. Meski telah ditemukan sejak tahun 2001, tubuh kelelawar jantan kembar siam ini telah diawetkan dalam larutan etanol 70 persen, menunggu penyelidikan ilmiah yang tepat.
Baca Juga
Advertisement
Untungnya, para periset dari Universitas Negeri Northern Rio de Janeiro akhirnya mendapat kehormatan untuk mempelajari spesimen yang sangat berharga ini, setelah menghabiskan waktu bertahun-tahun diletakkan di Laboratorio de Mastozoologia.
Para periset percaya, kelelawar ini antara lahir dengan selamat atau mati tak lama setelah dilahirkan. Hal ini dikarenakan plasenta masih melekat pada tubuh mereka. Toh walaupun selamat saat lahir, mereka tak mungkin bertahan lama di alam liar lebih dari beberapa hari.
"Kami belum memiliki informasi lengkap. Andai saja spesimen ini masih hidup saat ditemukan," tulis peneliti dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Anatomia Histologia Embryologia.
Saat disinari dengan sinar X, peneliti menemukan bahwa kelelawar ini memiliki dua kaki depan dan belakang yang lengkap, seperti kelelawar biasa. Namun, mereka memiliki dua duri terpisah yang bercabang menjadi satu daerah lumbal (bagian bawah tulang belakang).
Melansir dari Iflscience, kelelawar kembar ini juga hanya memiliki satu penis. Namun, gambar ultrasonik menunjukkan mereka memiliki dua hati berukuran terpisah yang serupa. Kelelawar tersebut merupakan bagian dari genus kelelawar buah Neotropika (Artibeus).
Ini merupakan pasangan ketiga kembar siam yang pernah tercatat. Sementara pada manusia, kembar siam dapat didokumentasikan dengan baik.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6