Sukses

Sambut Harteknas, APKIR dan Pemko Medan Gelar Workshop KTI

Kegiatan ini dilakukan selama dua hari yaitu tanggal 25-26 juli tahun 2017.

Liputan6.com, Medan Bertempat di Hotel Inna Dharma Deli, Asosiasi Pembina Kelompok Ilmiah Remaja (APKIR) Sumatera Utara dan Balitbang Pemko Medan melakukan kerjasama untuk Workshop KTI.

Kegiatan ini dilakukan selama dua hari, yaitu tanggal 25-26 juli tahun 2017. Sebagai bentuk komitmen dalam pembinaan Karya Tulis Ilmiah, kedua lembaga tersebut mengundang narasumber yang benar-benar berkompeten serta telah meraih prestasi di bidang penulisan. Misalnya, semua narasumber yang diundang pernah menjuarai lomba karya tulis ilmiah, telah menerbitkan buku atau telah menerbitkan jurnal ilmiah dalam penelitiannya.

Sebanyak enam narasumber utama (Sofyanto, M. Pd, Gelora Mulia Lubis, M. Si, Iman Hidayat, M. Pd, Fajar Efendi Daulay, M. Pd, Susilo Sudarman, M. Pd, dan Dede Prabowo Wiguna, M. Si) diundang ditambah pemateri tambahan, sukses melaksanakan tugasnya. Kemudian, semua siswa perwakilan yang hadir sebagai peserta (SMP, SMA/SMK/MA) berhasil membuat KTI sesuai kaidah penulisan yang baik dan benar. Di akhir kegiatan, semua siswa mengumpulkan hasil tulisannya dengan beragam judul atau topik permasalahan yang dikaji.

Kegiatan Hari Pertama (Selasa, 25 juli 2017)

Workshop diawali dengan pembukaan oleh Balitbang Pemko Medan, dibuka Bapak Drs. H. Marasutan, M. Pd. selaku Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan. Hadir SKPD, Ketua APKIR Sumut Bapak Sofyanto, M. Pd, dan seluruh Narasumber, seluruh siswa perwakilan sekolah se Kota Medan tingkat SMP, SMA, SMK dan MA maupun Guru Pendamping.

Selanjutnya, untuk membuat suasana cair, kegiatan ini diselingi dengan kudapan nyantai serta pembagian kelas. Pembagian kelas disusun oleh Ketua Apkir Sumut (Bapak Sofyanto, M. Pd). Setiap tingkatan dibagi menjadi tiga ruang yang berbeda. Dengan komposisi materi di hari pertama, yaitu Materi 1 Ekstrakulikuler KiR dan KTI, Materi 2 Menemukan Masalah dan Ide, Materi 3 Penyusunan Kajian Pustaka.

Foto: Istimewa

Kegiatan pembukaan ditutup, kemudian siswa diarahkan ke ruang masing-masing. Tampak bahwa seluruh siswa sangat antusias dengan kegiatan ini. Instruktur menyampaikan sedikit materi, siswa langsung praktik menulis. Dengan mendampingi siswa secara maraton setiap siswa menjadi lebih cepat mengerti. Di hari pertama ini, acara selesai tepat pukul 17.00 WIB. Panitia, Narasumber dan siswa pulang ke rumah masing-masing.

Kegiatan Hari Kedua (Rabu, 26 Juli 2017)

Sesuai dengan jadwal kegiatan, pukul 08.30 seluruh siswa sudah harus on time. Melanjutkan jadwal, di hari kedua ini siswa fokus menyusun Metodologi Penelitian, Penyusunan Laporan dan Presentasi Hasil Kerja. Hampir serupa dengan hari pertama, kegiatan diselingi dengan kudapan untuk membuat cair dan santai kegiatan. Dengan pendampingan sekaligus tanya jawab narasumber dan siswa, semua materi yang disajikan berhasil dilaksanakan dengan baik. Siswa perwakilan sekolah juga telah mempresentasikan hasil karya tulis ilmiahnya di hadapan siswa dan narasumber.

Selesai presentasi, narasumber memilih peserta terbaik kegiatan. Tingkat SMP peserta terbaik diwakili oleh Daffa dari sekolah SMP Namira dan SMA diwakili oleh Steve dari SMA Gajah Mada. Peserta terbaik diberi hadiah buku Karya Sofyanto, M. Pd "Menjuarakan Artikel dan Esai". Di akhir kegiatan ini, siswa memberikan seluruh hasil karya tulis kepada APKIR dan selanjutnya siswa merevisi untuk diikutsertakan dalam LKTI Balitbang di bulan Agustus tahun 2017. APKIR dan Guru Pendamping menindaklanjuti hasil karya siswa tersebut.

Kegiatan penutupan, kembali ditutup oleh Kepala Balitbang Pemko Medan. Dengan ucapan terima kasih atas kerja sama seluruhnya baik narasumber, guru, dan siswa diharapkan kegiatan ini menjadikan Kota Medan maju ilmu pengetahuannya. Sesuai dengan yell di awal kegiatan, Medan!!! Rumah Kita... KIR!!! Asik... Kota Medan menjadi "Rumah Kita yang Asik". Semoga kegiatan ini hadir setiap tahun sehingga positif untuk generasi muda.

Seluruh siswa pulang dengan bangga. Sertifikat kegiatan melekat kepadanya serta uang pembinaan sebagai motivasi untuk kegiatan berikutnya. Setelah ini, LKTI di depan mata dengan hadiah yang tersedia cukup besar. Siswa sudah punya bekal hasil kegiatan ini. Sehingga, karya yang didaftarkan di LKTI lebih berkualitas.

Penulis: Dede Prabowo Wiguna dan Sofyanto

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Terkini