Liputan6.com, Balikpapan - Masih dalam suasana kemerdekaan RI, mahasiswa UKM Seni dan Musik Universitas Balikpapan menggelar acara Malam Puisi Kampus #5. Kegiatan ini mengambil tema: Wajah Indonesia hari ini, satu rumpun, bangsa, dan bahasa. Acara ini diadakan di halaman parkir Universitas Balikpapan, Minggu (20/08/2017), kemarin.
Kegiatan yang dimulai pukul delapan malam ini disambut antusias oleh para tamu undangan. Bukan hanya dari kalangan mahasiswa, masyarakat umum juga turut menyaksikan acara tersebut. Dalam acara Malam Puisi kali ini, turut dihadiri pula oleh Rektor Universitas Balikpapan, MPM, BEM, serta UKM maupun HMPS.
Baca Juga
Advertisement
Banyak juga tamu undangan dari luar kampus, seperti Teater Junjung Nyawa, komunitas pena dan baca, komunitas gemar belajar, malam puisi Balikpapan, dan Forum Peduli Teluk Balikpapan yang ikut meramaikan acara tersebut.
Tujuan diadakan acara ini, yaitu untuk mewadahi sastrawan Balikpapan dalam berpuisi, serta agar puisi tidak luntur dalam kultur remaja masa kini dan tetap terjaga sebagai identitas bangsa. Selain itu, malam puisi kampus ini juga bertujuan untuk menjalin silaturahmi dengan ormawa intrakampus maupun komunitas-komunitas yang ada di Balikpapan.
Andhika Baryatsa Bijak selaku Ketua Umum UKM Seni dan Musik mengaku bahwa tujuan dari memilih tema tersebut, yakni sebagai sarana atau cara untuk kembali menyadarkan kepada tamu undangan yang kebanyakan adalah remaja bahwa kita adalah satu. Selain itu, acara tersebut juga bertujuan sebagai perkenalan kampus kepada tamu undangan yang hadir.
Dimulai dengan menyanyikan lagu "Indonesia Raya" dan pembacaan doa, acara berlangsung hikmat. Dr Piatur Pangaribuan, Amd, SH, MH, CLA selaku rektor dari Universitas Balikpapan, turut memberikan sambutan. Beliau menyampaikan bahwa dengan semangat nasionalisme, semua bisa dibangun dengan kreativitas dan salah satunya adalah lewat puisi.
Dilanjutkan dengan pembacaan puisi dari tamu undangan, ada juga penampilan musikalisasi puisi dari Kinan dan Semukustik yang memusikalisasi puisi "Derai-derai cemara", serta penampilan dari Teater Junjung Nyawa juga turut meramaikan suasana.
Selain menikmati indahnya kata demi kata yang tertuang dalam puisi, para tamu undangan juga bisa menikmati hidangan yang sudah disediakan panitia. Panitia pun tak menyangka jika jumlah tamu undangan yang hadir akan membeludak. Bahkan, mereka pun sempat bingung tatkala kehabisan piring untuk menyajikan makanan.
Di sinilah kreativitas diuji, mereka membuat topi suster dari kertas nasi yang nantinya bisa dijadikan tempat untuk mengambil makanan.
Malam semakin larut, tapi semangat para tamu masih tetap membara. Mereka berlomba-lomba untuk dapat membacakan puisinya. Mulai dari puisi perjuangan hingga puisi cinta.
Penulis:
Fitriayani Oktavia
Finalis Citizen Journalist Academy
Energi Muda Pertamina Balikpapan
Jadilah bagian dari Komunitas Campus CJ Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail: campuscj6@gmail.com serta follow official Instagram @campuscj6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.