Sukses

Ditolak Klinik, Remaja Malang Terpaksa Melahirkan di Jalanan

Seorang remaja perempuan terpaksa melahirkan di jalanan setelah sebuah klinik menolak membantunya.

Liputan6.com, India - Seorang remaja perempuan dari India terpaksa melahirkan anak kandungnya sendiri di tengah jalan raya setelah ditolak dari sebuah klinik. Gadis itu awalnya telah meminta bantuan melahirkan ke klinik Chandil Sub Divisional di Jharkhand, India. 

Namun sayangnya, pihak rumah sakit menolak dengan alasan dia masih berusia 17 tahun dan tidak didampingi oleh siapa pun. Karena tak mendapat bantuan, dengan terpaksa dia melahirkan anaknya di jalanan.

Warga setempat yang melihat peristiwa tersebut pun mengabadikan momen itu dengan menggunakan kamera ponsel untuk ditunjukkan ke staf rumah sakit. Dalam foto yang berhasil diabadikan, terlihat gadis berbaju biru itu duduk di jalan setelah melahirkan bayinya. Bajunya dan jalanan di sekelilingnya tampak berlumuran darah.

2 dari 2 halaman

Nasib Gadis Malang Itu

(Cover ASIA PRESS)

Warga setempat juga mencoba membantu dengan berjaga di sekeliling gadis itu untuk memastikan dia tidak ditabrak kendaraan yang melintas. Seorang dokter yang mengetahui peristiwa itu akhirnya keluar dari klinik untuk membantunya memotong tali pusar bayi malang itu.

Dr Lalita Kashyap, seorang petugas medis di klinik tersebut mengatakan bahwa keputusan untuk menolak gadis itu salah dan sangat disayangkan.

"Hanya ada dua perawat di klinik yang sibuk menangani kelahiran bayi kembar ketika gadis itu datang ke klinik. Kami sempat kebingungan, tapi kami akan membahasnya," kata dr Lalita.

Setelah melahirkan, ibu muda dan anaknya kini dalam kondisi baik dan telah dipindahkan ke sebuah tempat penampungan.

Selama masa kehamilan, gadis itu dilaporkan hanya seorang diri. Dia tinggal di jalanan karena pacar dan orangtua si gadis meninggalkannya.

(Ul)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.