Liputan6.com, Jakarta - Tinggal di Jakarta bak hidup di rimba penuh racun. Polusi sudah demikian merusak. Tanah, air, dan udara tercemar berat. Tingkat kesehatan warga terus memburuk, sementara harga lahan melangit.
Baca Juga
Advertisement
Ini semua tak lepas dari tingginya kepadatan penduduk. Kini penduduk Jakarta telah mencapai mencapai 10,1 juta jiwa, dan masih menunjukkan gejala melambung. Semua studi tentang lingkugan hidup menunjukkan, hampir semua tanah tanah, air, dan udara di Jakarta tercemar berat oleh limbah beracun berbahaya.
Seluruh sungai di Jakarta sarat dengan limbah mematikan dan membuat airnya tak layak dikonsumsi meski diolah dengan mesin modern. Ancaman dari tanah juga tak kalah menakutkan. Sekitar 70 persen tanah di Jakarta telah tercemar limbah beracun berbahaya. Pembuatan septic tank yang asal jadi, dan pembuangan sampah secara serampangan adalah penyebab utamanya.
Udara juga menyeramkan. Berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), udara sehat di Jakarta hanya terjadi 75 hari dalam setahun. Dengan kata lain, udara sehat di Jakarta hanya terjadi di hari libur. Biang keladinya adalah pertumbuhan kendaraan bermotor yang mencapai 10 persen per tahun.
Lautan pun ikut menjadi ancaman mematikan. Teluk Jakarta, yang merupakan pemasok utama ikan laut Jakarta, sudah tercemar sangat berat. Penelitian oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membuktikan, hampir seluruh laut Teluk Jakarta tercemar oleh bahan beracun berbahaya seperti merkuri dan sebagainya. Penyebab utamanya adalah kenyataan bahwa 13 sungai di Jakarta, yang hampir seluruhnya telah tercemar berat, bermuara di Teluk Jakarta.
Masalah serius lainnya adalah penurunan permukaan tanah. Pengamatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membuktikan, permukaan tanah Jakarta turun antara 5 hingga 12 sentimeter per tahun. Selain penyedotan air tanah secara berlebihan, penyebab utama lainnya adalah adalah pembangunan gedung gedung pencakar langit.
Bila tak cepat diatasi, dalam sepuluh tahun mendatang sebagian Jakarta akan tenggelam. Ini berarti semua harapan untuk bisa membeli rumah sehat dengan harga terjangkau bakal lenyap begitu saja.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6