Liputan6.com, Jakarta - Memiliki keluarga harmonis menjadi impian setiap orang. Namun, keharmonisan dalam keluarga juga harus didukung keharmonisan dalam bermasyarakat atau bertetangga.
Baca Juga
Advertisement
Jangan sampai, keluarga kita tidak bisa bergaul dan hidup rukun dengan para tetangga. Itu karena, tetangga menjadi orang-orang terdekat yang bisa membantu kita ketika mengalami kesulitan.
Namun kadang-kadang, satu keluarga bisa dijauhi dan dianggap aneh oleh para tetangga karena memiliki cara hidup berbeda. Artikel seputar 5 keluarga dengan cara hidup yang dianggap aneh menjadi yang paling populer di kanal Citizen6, Liputan6.com.
Sementara itu, artikel tentang seorang pria yang memiliki 120 istri menempati posisi kedua yang paling banyak dikunjungi pembaca. Diikuti artikel tentang buaya ganas yang memangsa seorang pawang.
Berikut top 3 Citizen6:
1. Ingin Beda, 5 Keluarga Ini Malah Dianggap Aneh oleh Tetangga
Memiliki sebuah keluarga yang utuh merupakan hal yang selalu diidam-idamkan oleh setiap manusia. Terlebih memiliki keluarga yang mempunyai tata cara hidup yang beda dari lainnya agar tercipta keluarga yang harmonis dan tidak membosankan.
Akan tetapi, terkadang memiliki tata cara kehidupan berbeda malah dianggap aneh oleh lingkungan sekitar. Seperti beberapa contoh keluarga di bawah ini. Mari kita simak ulasannya:
2. Miliki 120 Istri, Pria Ini Ungkap Rahasianya
Bagi pria yang telah memiliki pangkat, jabatan, dan uang, apa saja bisa dilakukan, termasuk memiliki istri lebih dari satu. Namun, apakah wajar jika seseorang memiliki 120 istri dengan kurun waktu yang dekat?
Parahnya, sesama istrinya menyetujui dan tidak mempermasalahkan jika sang suami memiliki lebih dari 100 perempuan idaman lainnya.
3. Ditonton Warga, Buaya Ganas Mangsa Pawang hingga Tewas
Pawang adalah orang dengan keahlian istimewa. Pekerjaan itu juga identik dengan ilmu gaib yang seperti dukun, pemburu atau pawang buaya dan penjinak ular.
Namun, tidak ada jaminan bahwa ilmu dan keahlian seorang pawang selalu berhasil diterapkan. Terkadang, ilmu itu bisa gagal sehingga berakibat buruk bagi sang pawang.