Liputan6.com, Jakarta - Berteriak kepada anak memang lumrah dilakukan orangtua. Biasanya para orangtua melakukannya saat anak-anak membuat kesalahan atau saat mereka berulah. Namun ternyata, tindakan tersebut dapat memberikan efek negatif terhadap anak.
Baca Juga
Advertisement
Melansir David Wolfe, Rabu (4/10/2017), saat orangtua berteriak hal ini dapat membuat anak menjadi takut. Apalagi jika ditambah dengan cemoohan yang ditunjukkan kepada sang anak. Saat orangtua berteriak, hal ini dapat memicu reaksi fight or flight dalam otak anak.
Reaksi itu secara psikologis dikenal saat dihadapkan dengan kondisi atau situasi yang berbahaya. Dalam reaksi ini yang bisa kita lakukan ialah mengambil tindakan (fight) atau berlari (flight). Hal ini justru dapat membuat anak berperilaku menjadi lebih buruk.
Dampak jangka panjangnya, anak juga bisa menjadi trauma. Bahkan efek dari beteriak dapat lebih lebih parah dari memukul. Padahal anak akan lebih bersikap tenang dan baik jika orangtua menunjukan tingkah laku yang tenang.Â
Orang tua memang menjadi role model anak. Maka para orangtua harus bersikap lebih tenang dan jernih untuk menyelsaikan masalah dengan anak.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Saksikan video menarik berikut ini: