Sukses

Wali Kota Rizal Effendi Ajak Masyarakat Cintai Batik Balikpapan

Jika masyarakat tidak turut serta mengembangkan batik, maka daya saing Batik Balikpapan akan lemah.

Liputan6.com, Balikpapan - Di Balikpapan, Peringatan Hari Batik Nasional 2017 dilaksanakan dengan menggelar acara Serba-Serbi 72 di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC DOME).

Dalam acara ini, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi banyak membahas tentang popularitas dan pengembangan batik Balikpapan. Menurutnya, masyarakat harus mengenal dan mencintai motif batik yang telah dikembangkan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah ini.

Batik merupakan hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia saat ini. Pada 2 Oktober 2009, The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). Oleh karena itu, Tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional. Pejabat pemerintahan serta masyarakat dihimbau untuk mengenakan pakaian batik pada hari tersebut.

Rizal Effendi menegaskan bahwa penting bagi masyarakat Kota Balikpapan untuk mengenal dan bangga dengan batik Balikpapan. Rizal mengatakan bahwa terdapat tiga motif batik yang utama dalam pengembangannya.

“Kita harus kenal dan bangga dengan Batik Balikpapan,” kata Rizal. “Terdapat tiga motif yang paling terkenal. Di antaranya ada motif Mangrove, motif Karamunting, dan motif Dugong. Tiga motif ini dinamai seperti itu karena Kota Balikpapan identik dengan lingkungan,” lanjutnya.

Rizal juga menghimbau kepada masyarakat bahwa penting untuk terus melestarikan dan mengembangkan batik Balikpapan. Hal ini dikarenakan pesatnya persaingan global. Globalisasi memunculkan adanya motif-motif batik yang muncul dari negara lain. Jika masyarakat tidak turut serta mengembangkan batik, maka daya saing batik Balikpapan akan lemah.

“Batik kita dulu pernah hampir diklaim negara lain. Sekarang, Malaysia dan Tiongkok juga sudah mulai membuat batik juga. Kita harus hati-hati. Kalau tidak bisa mencintai dan mengembangkan batik Balikpapan, kita bisa kalah saing,” ujarnya.

Batik Balikpapan sendiri merupakan hasil pengembangan dari batik ampik Kalimantan. Ampik, dalam Bahasa Kutai, mempunyai arti sebagai kain yang dilukis. Motif-motif dari batik ampik Kalimantan dimodifikasi oleh Dekranasda Kota Balikpapan menjadi beberapa motif lain dan menghasilkan batik Balikpapan.

Kini, batik Balikpapan banyak digunakan masyarakat Kota Beriman, mulai dari batik cetak hingga batik tulis. Selain tiga motif yang telah disebutkan, motif batik Balikpapan lainnya ialah motif Gunung Rezeki, motif Pasak Bumi, dan Batik Jahe.

Penulis :

Risa Andini - Institut Teknologi Kalimantan

Finalist Citizen Journalist Academy – Energi Muda Pertamina Balikpapan

Ikuti juga liputan dan kegiatan Finalis Citizen Journalist Academy - Energi Muda Pertamina dari 3 kota di Indonesia melalui www.liputan6.com/pages/energi-muda-pertamina. Program creative mentorship dari Redaksi Liputan6.com, Indosiar bekerjasama dengan Pertamina untuk 90 mahasiswa kreatif yang telah lolos seleksi dari ribuan pendaftar di Jabodetabek, Semarang & Balikpapan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: