Liputan6.com, Jakarta - Rosalynn Michelle McGinnis berhasil lolos setelah disembunyikan selama 19 tahun oleh ayah tirinya.
Rosalynn diculik oleh ayah tirinya saat usianya masih 12 tahun. Tidak hanya itu, perempuan berusia 33 tahun itu mengatakan kepada FBI bahwa ayahnya telah menikahinya dan memperkosanya berkali-kali.
Advertisement
Baca Juga
Dari laporan The Oklahoman, sang ayah tiri, Henri Michele Piette (62) akhirnya ditangkap di Meksiko dan didakwa karena melakukan pemerkosaan, penganiayaan anak, dan pelanggaran lainnya.
Rosalynn mengatakan bahwa dia berhasil kabur dari sebuah tenda dekil bersama delapan dari sembilan anaknya dan memutuskan untuk pergi ke Kedutaan Besar AS. Anak terakhir Rosalynn sendiri telah melarikan diri terlebih dahulu.
Dalam wawancara bersama majalah People, Rosalynn mengungkapkan bahwa dia ingin berbicara di depan umum karena dia ingin dunia tahu bahwa laki-laki seperti itu harus dihentikan dan keadilan harus dilayani.
Â
Rosalynn Bergabung dengan Organisasi Kemanusiaan
Setelah kembali ke Amerika Serikat, Rosalynn kini bekerja di JAYC Foundation, Inc, lembaga nirlaba atau nonprofit yang diprakarsai oleh Jaycee Dugard, perempuan yang pernah diculik pada usia 11 tahun dan berhasil selamat bersama kedua anaknya setelah 18 tahun kemudian.
Lembaga ini sendiri bergerak dalam memberikan terapi bagi korban atau keluarga yang mengalami trauma akibat penculikan, pelecehan, dan hal lainnya.
Sebuah halaman GoFundMe juga dibuat untuk membantu Rosalynn dan anak-anaknya secara finansial. Hingga sekarang, mereka telah mengumpulkan 13.431 dolar atau sekitar Rp 181 juta.
Rosalynn mengungkapkan jika dirinya telah dipukul dengan tongkat baseball, diperkosa, dilempar, dan dicekik hingga tidak sadarkan diri oleh Piette selama hampir dua dekade. Dengan kata lain, selama dirinya menghilang, dia telah disiksa secara terus-menerus oleh sang ayah.
Henri 'menikahi' Rosalynn di sebuah mobil jenis van setelah menculiknya dari sekolah. Ibu kandung Rosalynn telah lama meninggalkan Henri karena sering memukuli dirinya dan juga anaknya. Kini, anak Rosalynn tinggal untuk sementara waktu di tempat penampungan.
Menurut agen di FBI, Henri bersama Rosalynn dan anak-anaknya telah berkali-kali pindah tempat tinggal, seperti Texas, Montana, dan Arizona. Akhirnya, setelah tinggal di sebuah tenda di desa terpencil di Meksiko, Rosalynn memberanikan diri untuk kabur.
Setelah 19 tahun dilecehkan dan sembuh dari operasi pengangkatan kantong empedu, Rosalynn memberikan alasan bahwa jika tidak sekarang, maka dia tidak akan pernah bisa kabur.
"Aku tahu apa yang akan terjadi jika aku tidak keluar dari sana. Aku akan menjadi gila atau aku akan mati sekarat dan meninggalkan anak-anakku bersama pria itu,"Â kata Rosalynn.
Penulis:
Meidiana Triani
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement