Liputan6.com, Jakarta Sudah menjadi rahasia umum bahwa maju atau tidaknya suatu bangsa dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Maka dari itu pendidikan dikatakan penting, baik pendidikan formal maupun nonformal. Selain membentuk karakter, pendidikan juga berguna melahirkan sumber daya manusia yang mampu bersaing di kancah internasional.
Baca Juga
Advertisement
Namun, kondisi pendidikan di Indonesia masih memiliki kendala. Dimulai dari keterbatasan akses pendidikan, kelayakan tempat belajar, kualitas pengajar, hingga maraknya kasus putus sekolah yang menyebabkan anak-anak memilih bekerja di jalanan dibandingkan mengenyam pendidikan. Hal inilah yang membuat Aulia Rizqi dan rekannya berinisiatif membuat komunitas pendidikan untuk anak-anak marginal.
Komunitas yang sudah berjalan hampir lima tahun ini memiliki kelas di dua lokasi yang berbeda, yaitu di Ciheleut Bogor dan Warung Jambu Bogor. Walupun ukuran ruangan seadanya, komunitas ini tetap semangat membagikan ilmu kepada anak-anak marginal.
Selain melakukan proses belajar mengajar, komunitas ini juga mempunyai beberapa program, seperti Program Kelas Minat Bakat, Program Kakak Asuh, Program Tahunan Jalanan Berbagi, hingga sempat meluncurkan Program Pembuatan Akta Kelahiran. Salah satu program unggulan mereka adalah Program Kakak Asuh, di mana satu volunteer membiayai satu anak untuk bisa sekolah.
Selama perjalanan, Aulia tak merasa kesulitan mencari anggota yang ingin bergabung ke dalam komunitasnya atau yang dikenal dengan komunitas Rumah Merah Putih. Justru banyak sekali yang ingin menjadi pengajar volunteer. Namun karena bersifat volunteer inilah banyak sekali pengajar yang datang dan pergi dengan berbagai alasan kesibukan. Meski begitu, ia harus ikhlas dan merangkul volunteer lainnya.
Perlahan, ia dan komunitasnya mengubah anak-anak didik untuk mau belajar dan keluar dari lingkungan yang tidak sehat. Aulia juga yakin kerja kerasnya akan berbuah manis terhadap anak-anak tersebut.
“Dengan menumbuhkan semangat dalam pendidikan berarti mengajak mereka merangkak naik menuju kesuksesan. Sebab, usia mereka bukan untuk mencari nafkah, apalagi di lingkungan yang berbahaya," ujarnya.
Â
Penulis:
Ade Rachma - Politeknik Negeri Jakarta
Finalis Citizen Journalist Academy - Energi Muda Pertamina Jakarta
Â
Ikuti juga liputan dan kegiatan Finalis Citizen Journalist Academy - Energi Muda Pertamina dari 3 kota di Indonesia melalui www.liputan6.com/pages/energi-muda-pertamina. Program creative mentorship dari Redaksi Liputan6.com, Indosiar bekerjasama dengan Pertamina untuk 90 mahasiswa kreatif yang telah lolos seleksi dari ribuan pendaftar di Jabodetabek, Semarang & Balikpapan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â