Sukses

Tak Harus Kaya, Sosok Ini Menolong Tanpa Pamrih

Dedi, penjual bakso yang suka menolong orang lain.

Liputan6.com, Jakarta Dedi. Sosok yang kala itu membantu Melly saat sedang ditimpa kesulitan. Melly, pada saat itu, sulit mencari bantuan hanya untuk menghidupkan motor bergigi yang terkena guyuran hujan seharian. Melly kemudian hanya bisa terdiam melihat motornya yang tidak bisa menyala dan tidak bisa melakukan apapun karena keadaan yang saat itu menyulitkan. Hingga malam hampir tiba dan keadaan sekolah semakin sepi, satpam, guru, staf, teman-teman Melly, semua tidak ada yang membantunya. Melly sendirian dalam keadaan tak berdaya. Bukan tidak bisa apa-apa, hanya saja Melly tidak tau cara untuk menghidupkan kembali motor yang soak akibat kehujanan.

Hingga akhirnya sosok penuh kepedulian dan kebaikan datang menghampirinya. Dedi, seorang penjual bakso yang tinggal bersempitan di kontrakan kecil bersama istri dan anaknya. Saat itu Dedi menghampiri Melly yang sedang kesulitan, dan rela meminjamkan motornya untuk dibawa pulang oleh Melly ketika tahu bahwa motor Melly tidak bisa menyala. Dedi bahkan menawarkan Melly untuk mengurus motornya yang tidak bisa menyala.

Melly mengaku tidak habis pikir, masih ada orang baik yang hidup di tengah masyarakat. Hal yang dilakukan oleh Dedi sungguh bermakna bagi Melly, karena kala itu Melly merasa tidak ada lagi yang membantunya selain sosok Dedi, pada kesulitan sedang menghampirinya. Diberikan uang oleh ayah Melly pun Dedi memilih untuk tidak mengambilnya, “hidup bukan soal uang tapi mengetahui kebahagiaan apa yang bisa diberikan kepada anak dan istri” ujar Dedi. Melly pun akhirnya hanya mendoakan Dedi agar hidupnya selalu bahagia.

Sebagian orang di dunia ini mungkin merasa hidupnya susah dan tidak memungkinkan jika harus membantu orang lain. Namun ada manusia lain yang hidupnya lebih susah tapi mampu bersyukur dengan keadaan yang ada, itulah sosok Dedi di mata Melly. 

Istri Dedi yang kala itu sempat Melly temui pun memiliki pemikiran yang sama dengan Dedi, bahwa uang bukan tolak ukur kebahagiaan. Hanya untuk bisa beli ini itu, justru tidak memberikan kebahagiaan yang ada. Baginya, cukup bisa makan dan melihat anak bahagia, segalanya jadi lebih ringan untuk dijalani.

Dengan adanya tulisan ini, Melly berharap mampu membuat siapapun yang membaca sadar bahwa tidak ada kebahagiaan untuk diri sendiri. Melly berharap siapapun bisa mencoba untuk mulai membantu orang lain dengan mengobarkan kebaikan. Walaupun hanya punya senyuman atau tenaga, Melly berharap siapapun tidak hanya bisa membahagiakan diri sendiri, karena ada banyak orang yang butuh dibantu.

 

Penulis:

Melly Denadya - Universitas Jayabaya

Finalis Citizen Journalist Academy - Energi Muda Pertamina Jakarta

 

Ikuti juga liputan dan kegiatan Finalis Citizen Journalist Academy - Energi Muda Pertamina dari 3 kota di Indonesia melalui www.liputan6.com/pages/energi-muda-pertamina. Program creative mentorship dari Redaksi Liputan6.com, Indosiar bekerjasama dengan Pertamina untuk 90 mahasiswa kreatif yang telah lolos seleksi dari ribuan pendaftar di Jabodetabek, Semarang & Balikpapan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: