Liputan6.com, Oregon - Nasib malang dialami seorang perempuan dari Oregon, Amerika Serikat. Elisha Cooke-Moore mengklaim bahwa dirinya telah kehilangan kedua payudaranya dan rahimnya karena kesalahan seorang dokter.
Kisahnya bermula ketika Elisha mengikuti saran seorang dokter yang memberitahunya bahwa dia berisiko terkena kanker payudara dan kanker serviks setelah membaca hasil tes genetik yang dilakukannya tahun lalu.
Advertisement
Baca Juga
Melansir Mynewshub, Jumat (27/10/2017), laporan tes genetik menunjukkan bahwa Elisha memiliki mutasi genetik MLH1 dan BRCA1 serta sindrom Lynch yang menyumbang 50% pada kanker payudara dan 80% terhadap kanker serviks.
Dari hasil tersebut, dokter menyarankannya untuk menjalani beberapa mastektomi (pengangkatan jaringan payudara) dan histerektomi (uterine discharge).
Namun, setelah Elisha menjalani operasi tersebut. Dia memutuskan untuk menemui dokter lain. Tak disangka, dokter barunya itu malah menyatakan bahwa hasil uji genetik yang sebelumnya telah dia lakukan sebenarnya negatif.
Elisha kemudian mengungkapkan kekecewaannya atas kenyataan yang dialaminya.
"Hidupku hancur. Meski saya diberikan banyak uang, itu tidak bisa menggantikan apapun," kata perempuan berusia 36 tahun itu.
Kini Elisha telah mengajukan gugatan kepada Curry Medical Center atas kesalahan diagnosis terhadapnya.
(Ul)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: