Liputan6.com, Jakarta - Alat makan yang biasa terbuat dari bambu ini sering digunakan untuk menyantap mi atau sushi. Sumpit merupakan alat makan wajib di negara kawasan Asia Timur. Namun, apakah kamu menyadari bahwa terdapat perbedaan pada sumpit di beberapa negara?
Baca Juga
Advertisement
Sekilas kita pasti merasa semua sumpit sama. Namun, sumpit pada setiap negara seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea memiliki ciri khas masing-masing.
Tentunya setiap perbedaan pada sumpit dilatarbelakangi oleh sejumlah budaya, kebiasaan, serta kondisi masyarakat pada setiap negara. Berikut ini merupakan sejumlah penjelasan mengenai perbedaan sumpit pada setiap negara, melansir Quartzy, Minggu (26/11/2017).
1. Sumpit Jepang
Sumpit buatan Jepang terkenal lebih pendek dan runcing pada bagian ujung. Bentuk runcing yang khas pada sumpit Jepang karena kebiasaan mereka untuk menyantap hidangan terbuat dari ikan. Jadi, bentuk rucing pada sumpit memudahkan mereka untuk mengambil tulang pada ikan.
Sumpit sengaja dibuat pendek karena kebiasaan orang Jepang yang tidak membagikan makanan mereka. Bagi mereka, sumpit merupakan benda yang bersifat personal.
"Mereka percaya ketika makan menggunakan sumpit, pada saat itu bibir kita tersentuh dengan sumpit. Jadi bagian dari diri kita terikat pada sumpit," kata Edward Wang, seorang sejarawan dan pembuat buku Chopstick A Cultural and Culinary History.
Itulah sebabnya setiap anggota keluarga di Jepang, biasanya punya sumpit masing-masing untuk menyantap makanan.
Wang juga menjelaskan ketika pada zaman dahulu para pria, suami atau para ayah pergi perang, sanak keluarga pasti akan merindukannya. Hal yang biasa keluarga lakukan ialah mengeluarkan sumpit kepunyaan suami atau ayah mereka ketika sedang makan.
2. Sumpit Tiongkok
Sumpit buatan Tiongkok terkenal lebih panjang dan justru tidak terlalu dibentuk runcing. Jika dilihat dari latar budaya orang Tiongkok, mereka cenderung lebih suka membagikan makanan mereka. Kebiasaan tersebut diperkirakan bermula sejak abad ke-10.
"Awal mula kebiasaan untuk membagikan makanan di Tiongkok, terjadi ketika meja dan kursi diperkenalkan dari Barat dan tengah Asia,"Â kata Wang. Menurut dia, secara bertahap kebiasaan ini membuat masyarakat Tiongkok saat itu duduk dan makan bersama saat menyantap hidangan.
Lalu apa kaitannya dengan sumpit?
Sumpit dibuat panjang agar setiap orang bisa menjangkau makanan yang jauh ketika makan bersama-sama. Selain itu, sumpit yang panjang juga mencegah agar tidak terbakar karena terkena panas air dari sup.
Advertisement
3. Sumpit Korea
Jika Tiongkok dan Jepang memikirkan segi panjang dan pendek jenis sumpit mereka, Korea malahan membuat sumpit unik khas negara mereka yang terbuat dari bahan perak atau logam.
Wang menjelaskan pemilihan bahan logam digunakan karena bisa mendeteksi kandungan racun arsenik pada makanan. Hal ini disebabkan karena pada zaman dahulu masyarakat Korea sempat mengkhawatirkan bahwa mereka bisa saja diracuni oleh musuh mereka melalui makanan.
Selain untuk mendeteksi racun, sumpit logam juga sempat menjadi simbol kelas sosial di Korea. Ciri khas lain dari sumpit Korea juga dibuat rata untuk menghemat bahan baku pembuatan. Sumpit yang terbuat dari perak atau logam terkenal lebih tahan lama.
(Ai/Ul)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: