Operasi Plastik Jadi Simbol Kebanggaan Para Tentara, Mengapa?

Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar orang pasti menganggap operasi plastik selalu bertujuan penampilan fisik wajah kita menjadi lebih bagus. Ternyata operasi plastik tidak melulu bicara soal tentang kecantikan.

Bagi para tentara di garis depan saat perang, pulang dengan konstruksi wajah yang rusak merupakan anugerah yang bisa mereka syukuri karena masih bisa kembali dengan keadaan hidup.

Oleh karena itulah, operasi plastik kerap digunakan bagi para tentara untuk memperbaiki wajah mereka yang mengalami kerusakan ketika terluka di medan perang.

Foto-foto ini diambil dari sebuah buku yang berjudul Face from the Front yang ditulis oleh Adrew Bamji. Beberapa foto dalam buku menunjukkan luka parah dan mengerikan yang dialami oleh banyak tentara pada wajah mereka.

Kasus-kasus yang dialami oleh para tentara seperti kehilangan hidung, kehilangan sebagian area wajah mereka, kehilangan bola mata, sampai dengan rusaknya tulang rahang.

Operasi plastik yang dilakukan kepada para tentara ini merupakan hasil kerja dari Harold Gillies, ahli bedah muda asal The Queen Hospital.

Walaupun jauh dari kata kesempurnaan pada wajah mereka, jasa Gillies sebagai dokter bedah amat dibutuhkan.

Rekonstruksi wajah sebagai bentuk operasi plastik merupakan tindakan yang tepat, agar kualitas kehidupan para tentara menjadi lebih baik.

Berikut ini merupakan sejumlah foto sebelum dan sesudah tentara melakukan operasi plastik untuk memperbaiki wajah mereka yang rusak.

1. Foto Perubahan Kapten JGH Budd

Kapten JGH Budd dilarikan ke rumah sakit karena kehilangan hidungnya di medan perang. Foto kanan merupakan hasil dari enam kali operasi plastik yang mengonstruksi bentuk hidungnya kembali.