Liputan6.com, Balikpapan Meniti karier di perusahaan ternama tak membuat Joko Wisnugroho puas dan lantas berhenti berkarya. Pemuda asal Balikpapan, Kalimantan Timur ini tetap mengembangkan ilmunya untuk menciptakan temuan baru.
Baca Juga
Advertisement
Juni 2017 lalu, ia mendapat penghargaan Best Paper Award dalam ajang International Symposium on Advanced Material and Mechanical Application (ISAMMA) 2017 di Korea Selatan. Penghargaan itu diterima atas studi formula mengenai evaluasi kemiringan tangki, yang dirancangnya selama berkarier di PT Pertamina.
Studi bernama Simulasi Tangki Miring (Sitaring) itu berawal dari rasa penasaran Joko pada kemiringan tangki di perusahaan tempatnya bekerja. Dengan restu dari atasan, ia mencari tahu terkait standar kemiringan tangki, yang sebelumnya mengacu pada studi dari Jepang, sejak 1989. Menggunakan software finite element analysis, Joko melakukan 384 studi parametrik dan melakukan validasi langsung terhadap tangki. Dari situ baru diketahui bahwa studi tahun 1989 masih bernilai konservatif, sehingga tercipta formula baru yang dinilai lebih akurat.
“Formula ini memang lebih rumit dibanding studi sebelumnya. Namun, dalam aplikasi langsung, lebih mudah, karena sudah tervalidasi di lapangan,” ujar Joko, yang kini bertugas sebagai karyawan Direktorat Pemasaran Pertamina MOR VI Kalimantan. Sebelum mendapat penghargaan pada ISAMMA 2017, Sitaring rancangan Joko diikutkan dalam beberapa ajang nasional. Ia meraih predikat Gold pada ajang Improvement Program MOR VI 2016, Golden Ticket dalam ajang Continuous Improvement Program Direktorat Pemasaran Pertamina 2016, serta predikat Platinum pada ajang Annual Pertamina Quality Awards 2017.
Pada ISAMMA 2017, Sitaring juga berhasil mengalahkan pesaing dari 12 negara lain. Di antaranya Amerika Serikat, Rusia, Jepang, Tiongkok, Korea, dan beberapa negara dari Eropa. Saat ini, Joko sedang bersiap mengikuti Symposium di Dubai, yang berlangsung Sabtu, 11 November 2017. Joko bercerita, dirinya butuh sekitar delapan bulan untuk merampungkan formula tersebut. Dalam perjalanannya pun tak sedikit pandangan negatif yang terlontar terhadapnya. Namun dia dapat mematahkan hal itu dengan meraih penghargaan atas penemuan formulanya.
Passion dan rasa penasaran membuat saya tidak berhenti hingga menemukan jawaban. Walaupun banyak orang yang tertawa saat saya mencoba menemukan formula baru ini,” terangnya. Dengan penerapan formulanya terhadap tujuh tangki di area Kalimantan, formula Sitaring berhasil menghemat biaya Rp 17 miliar, membantu perusahaan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tangki. Sepulang dari Dubai nanti, Joko berharap bisa segera menyebarluaskan formula itu kepada seluruh wilayah kerja Pertamina yang memiliki tangki timbun. (saeroni)
Penulis:
Nia Dahlia Putri – STT Migas Balikpapan
Finalis Citizen Journalist Academy - Energi Muda Pertamina Balikpapan
Ikuti juga liputan dan kegiatan Finalis Citizen Journalist Academy - Energi Muda Pertamina dari 3 kota di Indonesia melalui www.liputan6.com/pages/energi-muda-pertamina. Program creative mentorship dari Redaksi Liputan6.com, Indosiar bekerjasama dengan Pertamina untuk 90 mahasiswa kreatif yang telah lolos seleksi dari ribuan pendaftar di Jabodetabek, Semarang & Balikpapan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: