Liputan6.com, Jakarta Transportasi umum adalah milik publik. Semua orang dari berbagai kalangan bisa naik tanpa harus diperlakukan secara berbeda. Selain itu, para penumpang juga seharusnya saling menghormati serta menjaga kesopanan.
Namun, kasus pelecehan di Commuter Line belakangan ini menjadi sorotan publik. Salah satu penumpang yang mengalami hal ini bernama Erliyani Manik. Ia menuliskan tindakan pelecehan itu melalui akun Facebook-nya, Senin (4/12/2017) yang lalu.
Advertisement
Baca Juga
Kejadian ini bermula ketika ada seorang bapak yang dengan sengaja menyenggol dirinya. Bapak itu berdalih menyalahkan laju kereta yang tak beres.
Â
Menurut pengalaman Erliyani, ternyata ada gerombolan penumpang yang merasa mempunyai gerbong selayaknya milik mereka sendiri. Hal tersebut membuat gerombolan tersebut bisa bersikap angkuh dan seenaknya kepada penumpang lain.Â
Jika ada orang lain tak sengaja masuk ke dalam gerbong milik mereka, ia dibuat merasa tidak nyaman. Hal itulah yang dirasakan oleh Erliyani ketika telanjur naik di gerbong itu.
Ternyata "persenggolan" dengan bapak tadi tak hanya terjadi sekali. Saat banyak penumpang turun di Stasiun Cawang, bapak itu kembali berulah dengan memeluk Erliyani dari belakang.
Â
Â
Â
Â
Anggapan gerbong miik sejumlah orang tersebut, sudah lama terjadi
Â
Â
Â
Kejadian ini bermulai ada seorang bapak yang dengan sengaja menyenggol dirinya. Bapak itu berdalih menyalahkan laju kereta yang tak beres.
Ternyata pertemuan dengan bapak tadi yang menyenggolnya tak hanya terjadi sekali. Saat banyak penumpang turun di Stasiun Cawang, bapak itu kembali berulah dengan memeluk Erliyani dari belakang.
Kali ini, bapak itu berkilah bahwa penumpang yang turun menabraknya dan membuat ia terpaksa berpegangan pada Erliyani.
Situasi ini juga semakin buruk dengan keriuhan dari kawan-kawan bapak tersebut. Meskipun begitu, Erliyani merasa tak terima dengan perlakuan bapak itu.
Advertisement
Kepalan tangan mendarat di hidung
Akhirnya Erliyani melawan dengan menonjok wajah bapak yang melakukan hal tak menyenangkan kepadanya.
"Saya tatap laki-laki yang masih cengar-cengir itu dengan tatapan laksana stalaktit yang menghujam matanya. Tiba-tiba.... Bum!!!!!!! Tonjokan yang amat keras dari kepalan tangan kanan saya tepat mendarat di hidungnya," kata Erliyani.
Suara gerombolan penumpang di peron khusus itu semakin riuh. Ada yang mengolok bapak itu dan ada pula yang membelanya. Namun tak satu pun orang berada di pihak Erliyani.
Bapak itu pun kaget. "Mungkin gak nyangka dapat perlawanan. Wajahnya memerah. Tubuhnya bak kerupuk kulit kejebur kuwah gudeg, menciut alot," kata Erliyani.
Warganet pun menyikapi hal ini dengan berbagai tanggapan. Kebanyakan dari mereka merasa geram dengan segerombolan penumpang dan tindakan bapak tersebut.
"Orang kayak gitu gak perlu diajar mbak, tapi memang kudu dihajar...." tulis Magdalena Krisnawati.
"Rasain buat pembully yang ga sopan" komentar Nurjanah Laila.
"Kalau ada gw, gw bantuin injek-injek itu orang," sahut Ita Rosita.
"Senang sekali bacanya. Harusnya PT KCJ sudah mulai membuat pasukan pemecah belah gerombolan yang mengurangi kenyamanan," komentar widayat Wonosobo.
 Bagaimana menurut Anda?
Â
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: