Sukses

Terungkap, Ini Lo Alasan Biskuit Permukaannya Berlubang

Pernah terpikir mengapa permukaan biskuit cracker berlubang? Ternyata ini alasannya.

Liputan6.com, Jakarta - Biskuit cracker bisa dibuat dari segala macam bahan dan dimakan dengan berbagai cara. Namun, ada satu kesamaannya: berlubang. Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa biskuit cracker berlubang? Kami punya jawabannya.

Melansir dari Curiosity, ternyata lubang-lubang di biskuit tersebut bukanlah hiasan belaka. Lubang-lubang itu dibuat dengan satu tujuan tertentu.

Jika Anda pernah membuat adonan roti atau kulit piza, proses pembuatan biskuit cracker tak jauh berbeda. Pekerja mencampur air, tepung terigu, ragi, dan enzim khusus menjadi satu, lalu adonan dibiarkan selama sekitar 16 jam.

Saat dibiarkan itulah, enzim memecah pati dalam tepung menjadi gula sederhana. Ragi melahap gula tersebut dan mengeluarkan gas karbon dioksida, yang kemudian mengisi adonan dengan gelembung gas yang membuatnya naik dalam proses yang disebut respirasi.

Setelah adonan naik, para pekerja menambahkan baking soda, garam, minyak, dan bumbu, lalu adonan dibiarkan sebentar sebelum akhirnya digulung menjadi lembaran. Adonan biskuit kemudian dibawa ke mesin yang menusuknya dan membuat lubang dan akhirnya dipanggang.

 

 

2 dari 3 halaman

Perbedaannya

Nah, perbedaannya dari pembuatan roti adalah sementara Anda ingin roti mengembang di oven, Anda tentu ingin adonan biskuit kreker tetap persis sama. Tidak mengembang sama sekali.

Padahal, dalam 10 menit pertama adonan dipanggang, terjadi proses yang membuat ragi mempercepat pernapasannya dan mengeluarkan karbon dioksida. Pada saat bersamaan, karbon dioksida dan air yang sudah ada di adonan akan mengembang saat mulai terasa panas.

Sulit untuk adonan tetap rata dengan semua proses itu, sehingga lubang-lubang yang ada akan melepaskan sedikit gas agar adonan tak terlalu mengembang.

3 dari 3 halaman

Manfaat Lubang Tersebut

Bisa dibilang, tanpa lubang itu, biskuit tidak akan terasa renyah karena adonan tidak bisa bernapas saat dipanggang. Lubang tersebut menjadi tempat adonan "bernapas" selama proses pemanggangan.

Lubang juga menjadi cara agar adonan tidak mengembang dan menggelembung seperti roti. Dengan adanya lubang, biskuit dapat mempertahankan bentuk aslinya yang pipih.

Hasilnya, Anda bisa menikmati biskuit cracker yang tipis, rata, tapi renyah dan siap untuk dicemil.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: