Liputan6.com, Jakarta Semua orang pasti tahu hewan menggemaskan asal Negeri Tirai Bambu satu ini. Ya, panda hewan berwarna putih dan hitam itu mengonsumsi bambu dalam diet mereka.
Baca Juga
Advertisement
Ternyata hasil ekskresi pada hewan panda bisa dijadikan sesuatu yang berguna. Karena sering memakan daun bambu, feses panda bisa dijadikan sebuah kertas khusus.
Seperti yang kita tahu, kertas terbuat dari serat pohon atau bubuk kayu. Kandungan feses pada panda ternyata punya serat yang tinggi dari bambu yang mereka konsumsi. Jadi, jangan bayangkan bahwa feses panda berbentuk dan berbau seperti kotoran manusia yang memakan aneka macam makanan.
Kandungan serat dalam feses panda juga dianggap sangat sempurna untuk digunakan dalam produksi kertas. Selain itu, feses mereka juga bisa memberikan tekstur dan warna sekaligus aroma dari bambu.
Â
Â
Proses produksi feses panda bisa mempermudah produksi penghasil kertas tisu
Setiap harinya panda dewasa bisa mengonsumsi 12 sampai dengan 15 kilogram bambu. Dari jumlah bambu yang dikonsumsi, zat ekskresi mereka bisa mencapai 10 kg. Biasanya para petugas pengasuh panda hanya membuang tinja tersebut.
Kini tinja mereka bisa digunakan untuk hal yang lebih berguna karena Pihak Konservasi dan Pusat Penelitian Giant Panda telah bekerja sama dengan perusahaan pengembang kertas bernama Fengsheng Group. Keduanya setuju untuk menghasilkan kuantitas besar pupuk dari panda.
Menurut Yang Chaolin, Ketua Perusahaan dari Fengsheng menyebutkan biasanya perusahaan mereka mengolah kertas dengan menyerap bubuk-bubuk dari serat bambu. Proses produksi mereka bisa menjadi lebih singkat melalui sistem pencernaan dari panda.
Advertisement
Bukan pertama kalinya
Perusahaan Fengseng melakukan kerja sama dengan mengumpulkan feses atau pupuk dari panda yang biasanya dibuang. Hal ini dianggap sebagai sebagai solusi win-win bagi keduanya.
Feses panda yang diolah oleh pihak Fengseng, nantinya akan diolah menjadi sebuah tisu yang dinamakan Panda Poo. Tisu tersebut bisa digunakan untuk membersihkan wajah ataupun digunakan dalam toilet. Namun, jangan khawatir kertas tisu yang diproduksi sudah disterilkan dan diberi aroma bambu sehingga layak untuk digunakan.
Sayangnya, harga yang ditawarkan pun tak terbilang murah. Satu kotak tisu produksi Fengseng bisa mencapai 43 yuan atau setara dengan 88 ribu rupiah.Â
Ternyata ide seperti ini tak hanya dilakukan oleh pihak perusahaan Fengseng. Tahun lalu, seorang guru pensiunan juga membuat metode produksi kertas yang terbilang unik. Ia membuat kertas tulis terbuat dari pupuk panda, kulit pohon mulberri, serta dahan pohon kiwi.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini: