Liputan6.com, Jakarta Tak puas membuai pengunjung dengan grand menu yang diluncurkan pada Juli lalu, Attarine Jakarta yang menjadi bagian dari Potato Head Family, memperkenalkan menu dessert baru. Para pencinta makanan penutup maupun makanan manis, pasti betah mencicipi sembilan menu dessert baru, di mana tujuh merupakan menu tetap dan sisanya temporary menu.
Baca Juga
Advertisement
Tim Liputan6.com berkesempatan mencicipi hidangan-hidangan penutup terbaru itu yang telah dicobakan ke pengunjung sebelumnya. Menurut salah satu chef Attarine, Chef Aditya, pada awal draft ada sekitar 20-30 menu yang setelah disortir dan dicobakan pada pengunjung, tinggallah sembilan menu.
"Jadi menu yang terpilih biasanya karena comfort dari harga, rasa, dan hal-hal lainnya," ungkap Chef Adit saat ditemui di Attarine, Jakarta pada Rabu (20/12).
Hidangan penutup pertama yang dicobakan, yakni Brioche Pain Perdu. Potongan roti direndam dalam susu, lemon, dan bahan-bahan lain selama 12 jam sebelum dihidangkan. Roti direndam selama itu untuk mendapatkan tekstur yang tidak lagi serupa roti tapi lebih seperti kue basah.
Roti tersebut kemudian dipanggang, diberi topping cokelat, dan dihidangkan bersama es krim. Saat dicicipi, meski telah direndam dan dipanggang, tekstur roti masih terasa berpadu dengan lezatnya cokelat Nutella.
Affococo menjadi hidangan berikutnya. Sebagai pencinta rasa kelapa, Chef Adit menuangkan hal tersebut dalam menunya yang satu ini. Homemade coconut sorbet, kemudian disemprot dengan coconut foam. Terakhir, barulah espreso dituangkan ke dalam hidangan ini.
Hidangan ini disajikan dengan tambahan coconut cake yang terasa gurih. Rasa gurih kelapa di hidangan ini begitu terasa. Foam-nya juga terasa begitu lembut. Saat dilidah, Anda akan merasakan gurihnya kelapa yang berpadu dengan kopi espreso yang agak asam.
Sementara bagi mereka yang lebih menyukai hidangan penutup yang segar, Yandi's Berry Parfait dapat menjadi pilihan. Perpaduan yoghurt di bagian atas, berry di tengah, serta passion fruit curd di bagian dasar membuatnya terasa kecut tapi masih ada rasa manisnya.
Hidangan penutup digoreng
Anda lebih menyukai hidangan penutup yang digoreng dan kering? Tak usah takut, Attarine memiliki pilihan menu tersebut. Sesuai namanya, Old Fashioned Dough Fritters merupakan donat goreng yang disajikan dengan deep cream yang dibuat dari susu dan di-caramelized sampai tiga kali hingga warnanya berubah kecokelatan.
Uniknya, bentuk yang dipilih tidaklah bulat berlubang di tengah seperti donat biasa, tapi seperti tahu kotak. Chef Adit mengaku, bentuk tersebut dipilih agar donat itu lebih gampang diolah dan disajikan.
Monkey Beard menjadi hidangan berikutnya. Meski memiliki nama "monkey", hidangan ini lebih mirip seperti roti goreng bulat. Isinya lembut dan ada crunchy-nya dari remahan kacang. Rasa manis juga muncul dari karamel yang dilelehkan di atas hidangan ini.
Kemudian, ada Roasted Corn Gelato. Hidangan yang mirip churros ini disajikan dengan es krim jagung dan passion fruit curd.
Dari sekian banyak hidangan penutup, yang paling unik dan menjadi favorit saya adalah Roasted Corn Pudding. Ketika sampai di mulut, pudingnya terasa begitu padat dan rasa jagungnya terasa kuat. Menariknya, base puding ini ternyata dibuat dari bonggol jagung yang dibakar, lalu direndam dengan susu, serta diberi gelatin.
Tak sampai di situ, terdapat potongan tempe yang terasa manis tapi renyah. Sepintas, saat Anda mencicipi hidangan ini, Anda seperti tengah menikmati puding sambil mengisap permen manis. Chef Adit mengungkapkan rahasia di balik potongan tempe manis tersebut.
"Ini dibuat dari tempe yang dipotong dadu, digoreng, direbus dengan gula dan air, hingga airnya habis dan tinggal gulanya. Nah, nanti gulanya mengkristal dan menempel di tempenya. Itu yang bikin manis," ujar dia.
Advertisement
Keseimbangan Rasa
Dalam setiap menu yang dihidangkan, Chef Adit berusaha menyeimbangkan rasa hidangan penutup yang manis dengan tambahan garam. Tak heran, tiap hidangan penutup yang dicobakan tersebut, terlebih yang digoreng dan dipanggang, terasa gurih meski rasa manisnya juga ada.
"Iya, rahasianya garam. Soalnya kalau terlalu manis, kan jadi enek. Biar ga bosan, diberi garam," tutur dia.
Adit sendiri mengakui ide menu-menu yang disajikan tersebut bersumber dari hidangan comfort. Sebab, menurutnya, tiap orang memiliki comfort taste-nya sendiri, dan ia pun berusaha mewujudkan hal tersebut dalam hidangannya.
Tunggu apa lagi?
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: