Sukses

Tak Hanya Film The Simpson, 6 Novel Ini Memprediksi Masa Depan

Mulai dari kapal Titanic hingga Internet, 6 novel ini berhasil memprediksi masa depan.

Liputan6.com, Jakarta Akhir-akhir ini kita dikejutkan oleh prediksi dari adegan serial kartun The Simpson tentang perusahaan film 20th Century Fox yang dibeli oleh Disney, benar terjadi di tahun ini.

Tidak hanya itu juga, salah satu prediksi The Simpson yang menggegerkan adalah serialnya yang ditayangkan pada tahun 2000. Dalam episode tersebut, terlihat karakter Donald Trump menjadi presiden Amerika. Saat itu, sosok Trump sebagai presiden adalah lelucon yang tak mungkin jadi nyata.

Mengejutkannya, 16 tahun kemudian (2016), Donald Trump terpilih menjadi presiden Amerika Serikat. Hal ini membuat serial The Simpson menjadi perbincangan hangat sebagai serial yang dapat memprediksi masa depan.

Ternyata tidak hanya serial The Simpson saja yang berhasil memprediksi masa depan. Ada juga beberapa novel yang berhasil memprediksi masa depan. Berikut 6 novel yang berhasil memprediksi masa depan.

 

2 dari 7 halaman

1. From the Earth to the Moon, Karya Jules Verne (1865)

Jules Verne merupakan seorang penulis asal Perancis. Pada tahun 1865 Verne menerbitkan novelnya yang berjudul From the Earth to the Moon. Diceritakan dalam novelnya, ada senjata luar angkasa yang bisa meluncurkan benda ke bulan secara langsung.

Ternyata lebih dari satu abad setelah novel itu terbit, Apollo 11 berhasil mendarat di bulan. Nama Apollo 11 pun sama dengan nama yang ada di novel Verne. Yang lebih mengejutkan lagi, astronot yang ada di Apollo 11 sama dengan jumlah yang ada di novelnya. Verne juga menuliskan kalau di luar angkasa tidak ada gravitasi.

3 dari 7 halaman

2. The Wreck of the Titan, Karya Morgan Robertson’s (1898)

Morgan Robertson, novelis yang menerbitkan buku yang berjudul The Wreck of the Titan pada tahun 1898. Dalam bukunya, Robertson menceritakan sebuah kapal besar yang tidak dapat tenggelam namun akhirnya kandas juga karena menabrak gunung es.

14 tahun setelah buku itu terbit, kapal pesiar termegah bernama Titanic diluncurkan ke lautan. Dalam perjalannya mengarungi lautan, kapal Titanic kandas karena menabrak gunung es. Hal ini sama persis apa yang digambarkan Robertson dalam novelnya.

4 dari 7 halaman

3. The World Set Free, Karya H.G. Wells (1914)

Novel berjudul The World Set Free karya H.G. Wells terbit pada tahun 1914. Dalam novelnya Wells menceritakan sebuah bom tangan atau granat tangan yang terdapat kandungan uranium. Granat ini memiliki kekuatan yang tidak terbatas yang akan menghancurkan kehidupan. Wells menamakan granat ini "atomic boms" (bom atom).

Ternyata 31 tahun kemudian setelah novelnya terbit, ada bom atom sebenarnya yang digunakan untuk meledakan Hirosima dan Nagasaki.

5 dari 7 halaman

4. Looking Backward, Karya Edward Bellamy (1888)

Pada tahun 1888, Edward Bellamy membuat novel yang berjudul Looking Backward. Dalam novel tersebut Bellamy menceritakan seorang tokoh karakter yang tertidur pada tahun 1887 dan bangun pada tahun 2000.

Selepas dari tidur panjangnya, karakter ini sangat kaget karena kehidupan disekitarnya berubah drastis. Salah satu perubahan yang diceritakan yaitu cara orang bertransaksi menggunakan kartu kredit.

Padahal tahun Bellamy membuat novel belum ada kartu kredit. Teknologi kartu kredit muncul tujuh puluh tahun kemudian, pada tahun 1950-an.

6 dari 7 halaman

5. Gulliver’s Travels, Karya Jonathan Swift (1726)

Di tahun 1726, Jonathan Swift mengeluarkan novel berjudul Gulliver's Traveller. Dalam novel fiksi tersebut, Swift menceritakan bahwa planet Mars memiliki dua bulan yang kecil. Swift juga mendeskripsikan bulan yang ada di planet Mars dengan rinci dalam bukunya termasuk jarak orbitnya hingga periode bulan tersebut

Kenyataanya, Planet Mars baru ditemukan 151 tahun kemudian. Dan apa yang dituliskan oleh Swift dalam bukunya sama persis dengan kenyataannya.

7 dari 7 halaman

6. From the “London Times” of 1904, Karya Mark Twain (1898)

Pada tahun 1898, Mark Twain menulis cerita pendek yang berjudul From the "London Time" of 1904. Dalam ceritanya, Mark menceritakan investor yang menemukan gawai bernama Telelectroscope terbunuh. Gawai yang diceritakan disini adalah gawai yang bisa mengakses apa saja tanpa ada batas. Gawai ini bisa membuat jaringan informasi dan dapat diakses semua orang.

Cerita yang dibuat Mark Twain pun terwujud setelah berpuluh-puluh tahun kemudian, yaitu sebuah gawai yang menjadi bagian kehidupan penting manusia, yaitu gawai berinternet.

 

Penulis

Reza Sugiharto

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: