Liputan6.com, Jakarta - Kepala berbentuk kerucut atau menonjol ke atas biasa kita lihat pada film-film fiksi. Biasanya kepala menonjol ini bisa kita lihat pada film bertemakan alien. Pada salah satu film berjudul Alien VS Predator, kita akan melihat kepala alien yang menonjol ke atas.
Ternyata bentuk kepala yang menonjol ini benar ada di kehidupan nyata. Bentuk kepala ini bukanlah sebuah kelainan genetik, melainkan hasil dari tradisi dan budaya masyarakat yang sengaja mengubah bentuk kepala normal menjadi menonjol.
Advertisement
Baca Juga
Mengubah bentuk kepala merupakan salah satu tradisi budaya yang ada sejak dulu kala. Hal ini dibuktikan dengan beberapa temuan tengkorak manusia yang memiliki bentuk memanjang. Para antropolog yakin bahwa kepala memanjang bukan terjadi dari lahir, melainkan tradisi dan budaya yang mengubah bentuk tengkorak. Mereka menyebutnya modifikasi tengkorak.
Tidak diketahui secara pasti tentang suku mana yang memulai praktik ini. Praktik melonjongkan tengkorak telah ditemukan di beberapa kebudayaan. Diantaranya dilakukan oleh suku Chinookan (Amerika Utara), suku Hun (Asia), suku Mangbetu (Afrika), bahkan beberapa jenazah tengkorak lonjong ditemukan di Meksiko dan Australia.
Â
Video Pilihan
Proses Penjepitan Kepala Bisa Berlangsung Bertahun-tahun
Dari berbagai kebudayaan tersebut, cara mereka memodifikasi tengkorak terlihat sama. Mereka melakukannya sejak seorang anak dilahirkan. Kepala bayi yang baru dilahirkan langsung diikatkan dengan dua papan kayu hingga tengkorak kepalanya tumbuh menonjol.
Proses penjepitan kepala ini berlangsung minimal enam bulan. Bahkan bisa dilakukan bertahun-tahun agar menonjol sempurna.
Â
Advertisement
Tengkorak Anak-Anak
Praktik ini nyatanya menimbulkan banyak kematian kepada anak-anak. Hal ini terbukti dari banyaknya ditemukan tengkorak anak-anak yang menonjol.
Â
Simbol Elite Sosial
Praktik berbahaya ini ternyata memberi arti sendiri bagi suku yang melakukannya. Seperti orang-orang Chinook di Amerika Utara, mereka melambangkan kepala menonjol sebagai elite sosial. Tidak sedikit di makam mereka berisi mutiara, cermin perunggu, hingga emas.
Meskipun praktik ini sudah jarang ditemukan, masih ada beberapa suku di dunia yang masih menerapkan praktik ini. Salah satunya suku yang ada di pulau Vanuatu. Pulau ini terletak di Pasifik Selatan.
Penulis
Reza Sugiharto
Â
Advertisement