Liputan6.com, Jakarta - Kadangkala karena terlalu sibuk mencari uang, waktu untuk bersama keluarga menjadi hilang. Kualitas hubungan orangtua dan anak juga ikut merenggang. Itulah hal yang terjadi dalam keluarga kecil Fan bersama dengan sang ayah.
Baca Juga
Advertisement
Setelah kedua orangtuanya berpisah selama bertahun-tahun, Fan tinggal dalam naungan ayahnya supaya diberi marga dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Walaupun begitu, Fan tidak tinggal bersama sang ayah. Untuk mengurus dan menafkahi anaknya, ayah Fan pergi ke Gizhou, Tiongkok, untuk menjalankan bisnis.
Kemudian Fan dititipkan di rumah saudara keluarga ayahnya di Zhejiang. Namun, menjelang akhir 2017, Fan ternyata berulah. Remaja itu memutuskan untuk berbuat aksi vandalisme dan merusak mobil seseorang.
Fan juga tak lupa menuliskan nomor telepon ayahnya pada mobil tersebut. Jadi, polisi bisa menghubungi langsung sang ayah untuk mengurus tindakannya. Ternyata Fan sengaja melakukan hal itu supaya ayahnya kembali ke rumah.
Iri dengan remaja lain
Walaupun ayahnya sering mengirimkan uang kepadanya, hal tersebut malah membuat Fan semakin frustrasi. Dengan uang dari ayahnya, Fan sebenarnya bisa bebas untuk membelanjakan uang sesuka hatinya. Namun, remaja itu tak menginginkan uang, melainkan kehadiran sang ayah.
Beberapa bulan sebelumnya Fan telah memohon kepada sang ayah untuk pulang. Sayangnya, ayahnya selalu berdalih bahwa ia tak bisa pulang karena sibuk dengan pekerjaan. Melihat anak-anak lain berkumpul bersama keluarga, membuat hati remaja itu menjadi kecewa dan suasana hati Fan kerap berubah.
Hal itulah yang mendorong Fan untuk berbuat nekat merusak mobil orang. Setelah pulang dari kafe internet, Fan merasa bosan dan mencari sesuatu yang dapat menjadi pelampiasannya. Akhirnya ia menemukan mobil sedan bewarna hitam di basement parkiran dan memutuskan berbuat kekacauan terhadap mobil tersebut.
Mulanya ia memukul mobil dengan tangan kosong, tetapi pukulannya tak cukup kuat untuk memberikan kerusakan pada mobil. Akhirnya Fan menggunakan bata untuk merusak kaca mobil.
Agar membuat ganti rugi, Fan mengukir nomor telepon ayahnya pada bagian body mobil sedan tersebut. Setelah melakukan kekacauan, Fan kemudian berjalan pergi dengan santai tanpa merasa bersalah.
Advertisement
Rencana Fan Berhasil
Aksi Fan berhasil membuat geram sang pemilik mobil dan akhirnya melapor pada pihak polisi.
Polisi yang melihat angka pada mobil langsung mencoba menghubungi nomor tersebut dan benar saja tersambung pada pihak ayah Fan. Sang ayah sebenarnya sempat curiga ketika mendapat laporan tersebut. Dia percaya putranya merupakan anak yang baik dan tak pernah berulah kepada orang lain. Namun, setelah berpikir sejenak, pria itu menyadari tindakan putranya dan meminta tolong polisi untuk mencari Fan.
Setelah polisi berusaha menemukan Fan, remaja itu tanpa mengelak mengakui tindakannya.
"Beberapa tahun sebelumnya, dia menghubungiku agar balik ke rumah tapi aku tak bisa memenuhi hal tersebut. Oleh karena itu, dia membuat masalah agar aku bisa kembali pulang. Tapi aku tak menyangka bahwa ia akan berbuat kekacauan yang begitu besar," ujar ayah Fan, dilansir dari World of Buzz, Senin (15/1/2018).
Akibat ulah Fan, sang ayah akhirnya memutuskan pulang untuk menghabiskan waktu bersama anaknya sampai menjelang Tahun Baru Imlek. Namun, Fan mendapatkan ganjaran dari tindakannya dengan dikurung selama 10 hari, tidak boleh meninggalkan rumah.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Â