Liputan6.com, New Delhi - Dua anak yang tertukar saat lahir, menolak untuk kembali ke keluarga biologis mereka. Keduanya merasa sudah terlalu mencintai orangtua yang telah membesarkan mereka.
Baca Juga
Advertisement
Keduanya lahir di rumah sakit yang sama di India, namun diberikan pada keluarga yang salah. Yang membuat situasi semakin sulit, keduanya berasal dari latar belakang yang sama sekali berbeda di mana salah satunya beragama Hindu sementara yang lain adalah muslim.
Melansir dari BBC UK, Shahabuddin Ahmed mengatakan bahwa ia membawa istrinya, Salma Parbin, ke Rumah Sakit Sipil Mangaldai pada tanggal 11 Maret 2015 untuk melahirkan. Seminggu setelah melahirkan, Salma merasa curiga dengan buah hatinya sendiri.
"Ketika saya melihat wajahnya, saya mulai meragu. Saya ingat wajah wanita lain di ruang perawatan dan dia mirip dengan bayi saya. Matanya kecil. Di keluarga kami tak ada yang memiliki mata seperti itu," kata Salma.
Wanita itu sempat menuturkan rasa curiganya pada sang suami, tapi dibantah. Ahmed tak percaya, tapi Salma bersikeras. Sang istri meragukan bahwa anak yang mereka beri nama Jonait adalah anak biologis mereka.
Ahmed sempat pergi ke rumah sakit untuk menanyakan apakah mungkin bayinya tertukar. Tapi ia malah mendapat penolakan. Bahkan seorang karyawan menyarankan istrinya untuk dibawa ke psikiater.
Karena tak mendapat jawaban, pria itu kemudian mengajukan hak atas petisi informasi yang menanyakan rincian semua bayi yang lahir di waktu yang sama dengna Jonait. Ahmed akhirnya menerima data 7 wanita yang melahirkan di waktu yang sama.
Â
Selanjutnya
"Salah satu wanita berasal dari suku dengan ciri memiliki mata kecil. Kami pun segera menulis surat pada Anil dan Shewali Boro, meminta untuk bertemu," jelas Ahmed.
Pasangan Ahmed kemudian bertemu dengan keluarga Hindu itu di desa tetangga. Pasangan Anil dan Shewali telah menunggu di rumah mereka bersama anak mereka yang bernama Riyan.
Namun siapa sangka, begitu melihat Jonait, Shewali tak kuasa menahan emosinya yang meledak begitu saja. Wanita itu mengaku saat melihat Jonait, ia menyadari betapa mirip bocah itu dengan suaminya.
"Kami adalah suku Bodo, kami tak seperti orang Assam atau Muslim lainnya. Mata kami sipit ke atas, pipi dan tangan kami pun berbeda, kami mirip orang Mongolia," ungkap Shewali.
Â
Advertisement
Selanjutnya
Kedua pasangan itu pun pergi ke laboratorium untuk tes DNA. Hasil tes membenarkan prasangka mereka. Namun, meski pengadilan membolehkan keduanya untuk menukar anak-anak mereka, kedua keluarga itu tak mampu melakukannya.
"Kami bisa melakukannya, tapi kami tak akan melakukanya. Karena kami telah merawat anak kami masing-masing dan tak dapat membiarkan mereka pergi," kata Salma.
Ia menambahkan bahwa ia akhirnya tak tega menukar kembali anak mereka saat melihat Jonait menangis, melingkarkan lengan di lehernya, dan menolak untuk pergi. Ia bahkan berteriak saat mencoba digendong oleh Shewali. Begitu pun yang terjadi pada Riyan.
Setelah melihat apa yang terjadi, keluarga itu memutuskan untuk membesarkan anak yang mereka miliki sejak lahir. Pasangan itu akan membiarkan kedua anak itu dewasa dan menentukan pilihan mereka nanti. Tapi yang pasti, kedua keluarga berencana untuk tetap saling mengunjungi agar dapat menjadi bagian dari kehidupan anak-anak kandung mereka.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: