Sukses

Pakai Aplikasi Penunjuk Jalan, Mobil Malah Tercebur ke Danau Beku

Karena mengikuti perintah dari aplikasi Waze, sopir ini malah membuat mobilnya tercebur di danau beku.

Liputan6.com, Jakarta Kebanyakan dari kita pasti menggunakan GPS saat bepergian. GPS bisa menjadi aplikasi amat berguna, apalagi saat kita tak mengetahui jalan dan tempat. Salah satu aplikasi GPS yang populer digunakan adalah Google Maps dan Waze.

Di Indonesia sendiri, Waze merupakan salah satu aplikasi yang digunakan oleh banyak orang. Selain dapat menunjukkan arah jalan dan lokasi, Waze juga dapat digunakan untuk mengetahui arus dan kepadatan lalu lintas.

Selain itu, Waze juga terkadang memberikan kita opsi jalan tercepat agar sampai ke tujuan dengan tepat waktu. Sayangnya, kecanggihan dari Waze terkadang tak selalu tepat sasaran untuk menentukan jalan yang benar.

Gara-gara hal tersebut, ada kasus mobil sampai tercebur danau.

Mulanya, mobil milik Tara Guerin dipinjam oleh kerabatnya untuk liburan bermain ski bersama dengan dua temannya. Wilayah tempat mereka akan melakukan ski berlokasi di Burlington, Vermont.

Mereka bertiga ternyata tak tahu jalan untuk ke sana dan memutuskan menggunakan Waze agar memandu mereka. Di suatu jalan, Waze menyuruh mobil agar jalan lurus terus. Tak disangka ternyata mobil mereka malah merangsek masuk ke tempat peluncuran perahu.

Akibat hal itu, mobil mereka tercebur ke dalam danau beku dan tenggelam.

 

2 dari 2 halaman

Kehilangan kendali

Pihak yang menyetir mengaku kehilangan kendali saat kendaraan meluncur ke danau es. Karena terlalu berat untuk dikemudikan kembali, es pada danau juga pecah. Akhirnya mobil tersebut tenggelam ke dalam danau.

Beruntung ketiganya berhasil menyelamatkan diri dengan memanjat keluar dari mobil sebelum kendaraan tenggelam. Baik Tara dan ketiga temannya juga tak mengalami luka atau cedera.

"Aku tak bisa berkata apa-apa. Hal yang terlintas pertama kali dalam pikiranku adalah apakah semua orang baik-baik saja? Insiden tersebut bisa saja berakhir buruk, dan untungnya semua orang baik-baik saja," ujar Guertin saat menerima kabar tersebut, melansir World of Buzz, Senin (29/1/2018).

Saat polisi memeriksa kondisi sopir, mereka mengatakan bahwa pengendara tidak mabuk atau berada dalam pengaruh alkohol atau narkoba saat insiden berlangsung. Namun, akibat insiden itu mobil milik Guertin membutuhkan waktu selama lebih dari seminggu untuk dikeluarkan dari dalam danau.

Bumper belakang mobil milik Guertin merupakan bagian yang hanya bisa terlihat dari permukaan danau. Tanggal 22 Januari lalu, mobilnya sudah berhasil dikeluarkan.

Waze sendiri sebenarnya merupakan aplikasi GPS yang kerap diperbarui supaya disesuaikan dengan kondisi kenyataan di jalan dalam setiap hari. Upaya tersebut dilakukan agar mereka bisa menunjukkan kondisi jalan yang akurat.

Perusahaan Google yang memiliki Waze belum bicara mengenai insiden tersebut. Namun, pihak mereka menyarankan untuk selalu berhati-hati dan waspada saat di jalan. Selain mengandalkan Waze, para pengendara juga harus mengamati jalan dan lingkungan sekitar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini: