Sensasi Menikmati Matahari Terbenam di Bukit Cokelat Filipina

Liputan6.com, Jakarta - Banyak wisata menarik saat berkunjung ke Filipina, salah satunya adalah Bukit Cokelat atau Chocolate Hills. Waktu terbaik untuk mengunjungi tempat wisata ini adalah pada saat musim panas sekitar Maret hingga Agustus. Sedangkan jika ingin menyaksikan suasana yang berbeda dari Bukit Cokelat, kamu bisa berkunjung kembali pada saat musim hujan. 

Saat musim panas, suasananya akan berbeda dan kamu akan disuguhi dengan pesona bukit-bukit indah yang menghijau. Pasalnya perbedaan musim sangat berpengaruh terhadap kondisi rerumputan di Bukit Cokelat. 

Bukit Cokelat merupakan bukit kapur yang tersebar di Pulau Bohol. Lokasinya berada di daerah Visyas Tengah, Filipina. Area seluas 50 hektar ini benar-benar menyajikan pemandangan yang sangat menarik. Beberapa bukit Cokelat memiliki ketinggian yang hampir seragam antara 75 meter sampai dengan 150 meter. Undakan-undakan bukit inilah yang menjadi salah satu pesona bagi para travel fotografer terutama jelang matahari terbenam.

Diperkirakan ada sekitar ribuan bukit Cokelat di Filipina. Jika dikalkulasikan rata-rata terdapat sekitar 1500 sampai dengan 1700-an bukit yang berada di area seluas 50 hektar. Alasan itulah mengapa Bukit Cokelat di Filipina ini menjadi salah satu Situs Warisan Dunia yang ditetapkan oleh UNESCO.

Tempat wisata satu ini memang tidak mudah dijangkau, karena masih memerlukan perjalanan dengan menggunakan kapal laut sekitar dua jam dari Cebu Island.

Bukit Cokelat ini terbentuk dari fosil yang berada di permukaan bawah laut. Kemudian endapan fosil ini terangkat ke laut karena pergeseran Bumi. Proses panjang tersebut akhirnya membentuk batuan gamping berupa gundukan-gundukan seperti bukit.