Catat, Ini Lokasi dan Waktu Tepat Lihat Gerhana Bulan Total

Liputan6.com, Jakarta - Mengawali tahun 2018 ini, ada salah satu fenomena langka yang tidak boleh kamu lewatkan, yakni fenomena gerhana bulan total. Gerhana bulan tahun ini akan sangat istimewa, karena fullmoon, supermoon, dan eclips terjadi secara bersama-sama. Peristiwa ini sangat jarang terjadi, terakhir 152 tahun yang lalu.

Berdasarkan informasi yang dilansir dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada 31 Januari pukul 20.29 WIB, bulan berada pada fase purnama. Saat itu pula gerhana bulan total berada pada fase puncak.

Peristiwa gerhana bulan total yang dapat diamati dari seluruh wilayah Indonesia itu terjadi sekitar 77 menit. Pada saat itulah, bulan juga mengalami perubahan warna menjadi merah.

Sementara itu durasi totalitas, yaitu fase gerhana total mulai (U2) hingga gerhana total berakhir (U3), berlangsung selama 1 jam 16,8 menit

BMKG juga menjelaskan proses gerhana akan mulai secara bersamaan dengan waktu terbit bulan di beberapa lokasi seperti Sumatra, bagian timur Jawa Tengah, bagian barat Jawa Timur hingga sedikit bagian di Pulau Kalimantan. Kamu yang berada di lokasi tersebut juga dapat menyaksikan bulan dalam proses gerhana penumbra saat bulan terbit.

Gerhana bulan total ini akan berpengaruh pada pasang air laut. Sebagaimana diketahui, siklus bulan saat purnama atau bulan baru berpengaruh pada dinamika pasang air laut. Hal ini disebabkan tarikan gravitasi antara Bumi dan bulan.

BMKG memberikan imbauan kepada masyarakat yang tinggal di pesisir pantai untuk selalu waspada. BMKG juga mengatakan bahwa peningkatan pasang air laut maksimum yang terjadi dapat mengakibatkan banjir akibat genangan air laut atau rob. Kondisi ini diperkirakan akan terjadi antara 29 Januari hingga 2 Februari 2018.