Liputan6.com, Jakarta - Zombie, mungkin hal sering kamu dengar ataupun sering kamu lihat dalam film-film ataupun serial televisi saja. Tentunya tak banyak orang percaya dengan kemunculan dari zombie di dunia nyata.
Baca Juga
Advertisement
Namun, akhir-akhir ini para peneliti mengkhawatirkan dengan adanya penyakit zombie rusa. Jika manusia memakan daging rusa yang terinfeksi, penyakit tersebut akan tersebar dalam tubuh dan memakan bagian otak secara perlahan.
Penyakit mengerikan ini dinamakan dengan chronic wasting disease (CWD). Menurut National Wildlife Health Center, penyakit tersebut dapat menginfeksi sistem saraf rusa sehingga menyebabkan gangguan pada otak mereka.
Melansir Now This, Kamis (1/2/2018), CWD tak hanya menyebabkan luka dalam otak, sistem saraf akan membuat rusa menjadi lebih sering berliur dan tak bisa berkoordinasi dengan sesamanya.
Fatalnya jika sampai terkonsumsi oleh manusia, ada kemungkinkan bisa berpengaruh sampai ke bagian otak.
Walaupun dampaknya masih diteliti sampai saat ini, sebuah studi di Kanada menyebutkan ada kemungkinan besar dampak penyakit CWD atau zombie rusa dapat berpengaruh kepada manusia.
Hampir mirip seperti penyakit sapi gila
Hal ini dibuktikan dengan adanya tes percobaan kepada 18 monyet macaque. Macaque sengaja dipilih karena secara genetik mereka hampir mirip dengan manusia. Peneliti melihat 18 monyet yang mengonsumsi daging rusa yang terinfeksi memiliki dampak yang berbeda-beda dalam tubuh mereka. Setelah mengonsumsi daging, tiga di antaranya positif terserang CWD.
Dua di antara ketiga monyet yang positif CWD mengalami gangguan psikologis seperti rasa cemas, gemetar, dan tak bisa mengendalaikan tubuh mereka. Gejala ini hampir mirip seperti Mad Cow atau sering dikenal dengan sebutan penyakit sapi gila.
Penyakit yang menjangkit hewan ternak seperti sapi dan menyerang bagian sistem saraf dan otak mereka. Parahnya dapat juga menular kepada manusia. Penyakit sapi gila diketahui dapat terjadi melalui penyebaran mikroba protein yang disebut dengan prion.
Sedangkan CWD belum diketahui secara pasti bagaimana penyebab terjangkitnya penyakit ini. Namun, para peneliti yakin bahwa penyebaran CWD kepada rusa bisa terjadi secara langsung, melalui tanaman dan tanah.
Beruntungnya, belum ada kasus manusia yang terjangkit terhadap penyakit CWD. Walaupun begitu, peneliti yakin tersebarnya CWD hanya masalah waktu saja hingga mereka bisa dianggap mematikan oleh manusia.
Selain itu, wabah penyakit ini bukan pertama kali muncul pada sekarang ini. Menurut data NPR, penyakit tersebut mulanya terjadi pada tahun 1967 di Colorado dan hanya terjadi pada rusa saja.
Advertisement
Serigala bisa jadi salah satu cara mengurangi wabah
Setelah itu, kawanan liar rusa didata mengalami infeksi di 24 wilayah negara Amerika dan Kanada. Norwegia dan Korea Selatan juga sempat mengalami hal seperti ini.
Serigala dispekulasi memiliki kemampuan untuk mengendalikan wabah CWD. Kemampuan serigala dibutuhkan untuk menjadi kontrol alami hewan karena mereka bisa membunuh hewan yang sakit dan rentan.
Cara berburu mereka untuk mencari mangsa yang lemah dipercaya dapat mengurangi penyebaran wabah CWD ke rusa-rusa lainnya.
"Chronic wasting disease menyebabkan hewan bertingkah aneh. Para serigala punya kemampuan untuk membunuh hewan seperti itu. Oleh karenanya, serigala bisa menjadi jalan terbaik untuk mneghentikan wabah CWD," ujar David Mech, ahli Biologi Amerika Serikat sekaligus Ahli Hewan Serigala, mengutip TimberWolf Information.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Â