Sukses

"Orang Kampus" yang Nggak Kuliah

Pekerjaan yang saat ini dilakoninya adalah sebagai tukang bersih-bersih di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik , Universitas Airlangga, Surabaya. Dengan sepeda onthelnya, kakek Maderi berangkat pagi-pagi buta ke kampus untuk mengais rejeki.

CItizen6, Surabaya: Hari tua seharusnya waktu untuk bersantai dan menikmati hidup bersama keluarga. Tapi hal itu tak terjadi pada Muhammad Maderi. Pria berusia 75 tahun ini masih harus bekerja keras untuk menghidupi dirinya sendiri. Pekerjaan di Lembaga Pers Nasional di Jalan Penghela, Surabaya, tidak bisa membuat kakek ini hidup terjamin dan layak di hari tuanya.

Pekerjaan yang saat ini dilakoninya adalah sebagai tukang bersih-bersih di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Airlangga (UA), Surabaya. Dengan sepeda onthelnya, kakek ini berangkat pagi-pagi buta ke UA untuk menghindari keramaian jalan raya.

Uang seratus ribu rupiah per bulan dari pekerjaannya ini tidak bisa dibilang cukup. Ayah empat orang anak ini harus mencari cara lain agar kebutuhannya bisa terpenuhi. Karena itu, ia juga mengumpulkan botol bekas dan kertas-kertas tak terpakai dari tempat pembuangan sampah di FISIP untuk dijual ke pengepul barang bekas.

Kakek yang tinggal di kedung Tarukan, Surabaya ini masih berharap agar sembilan cucunya bisa memperoleh pendidikan yang cukup tinggi, hingga dapat memperbaiki nasib keluarga nantinya.

Begitulah Maderi, pria lulusan Sekolah Teknik Pertama (STP) Surabaya, hari tuanya dihabiskan di lingkungan kampus, bukan untuk mencari ilmu tentunya, namun mencari rupiah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di masa tua. (Pengirim: Kelompok 20)