Liputan6.com, Jakarta - Sukses meluncurkan film bertajuk kisah cinta anak SMA, film Dilan 1990 rupanya tak hanya fenomenal sebatas cerita romantis di filmnya, tapi juga pemain utama yang berhasil bikin baper para kaum hawa.
Awalnya pemilihan Iqbaal eks CJR sebagai karakter utama sempat menuai pro dan kontra. Tidak hanya itu, belakangan ini sampul novel Dilan 1990 juga menjadi viral, karena sering dijadikan meme.
Advertisement
Baca Juga
Dengan kehebohan film Dilan 1990, para praktisi dunia politik juga sepertinya sedang memanfaatkan situasi tersebut sebagai salah satu bentuk kampanye. Sehingga banyak meme politik yang terinspirasi dari tokoh Dilan, apalagi 2018 adalah tahun politik.
Namun, yang paling menghebohkan adalah kemunculan mendadak sosok Dilan yang mendukung sosok Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Nama Dilan Muncul jadi Maskot PKS
Masing-masing maskot PKS ini punya karakter yang berbeda. Tapi mereka semua kompak loh. Kea si penyayangAdi yang sporty Dilan si anak kost Eja si kutu bukuTera yang galak Mana yang jadi favoritmu ? pic.twitter.com/lIg2rT3oEy
— DPP PKS (@PKSejahtera) January 26, 2018
Awal mula akun Twitter @PKSArt memperkenalkan 5 Sahabat Muda PKS pada tahun 2015, salah satunya bernama Dilan. Sahabat-sahabat PKS tersebut adalah berupa karakter kartun yang terdiri dari Kea, Adi Dilan, Eja, dan Tera (berasal dari Keadilan Sejahtera).
Namun belakangan, akun DPP PKS juga menampilkan sosok "Dilan" pada tanggal 25 Januari 2018, bertepatan dengan rilisnya film Dilan. Pada ilustrasi tersebut, sosok Dilan digambarkan sebagai pemuda kos yang berjanggut, memakai kaos putih berlambang logo PKS.
Karakter Dilan dari PKS disebut berasal dari Sumatera, namun bersuku Jawa. Dilan dideskripsikan sebagai "Cowok yang rajin, suka menolong, pemberi solusi, punya leadership, kadang moody." Hal tersebut membuat Pidi Baiq, selaku pengarang seri novel Dilan memberikan klarifikasi bahwa ia tidak terlibat dalam perpolitikan PKS.
Dalam akun Twitter resminya, Pidi Baiq mengatakan, "Saya diundang oleh PKS untuk jadi narasumber yang bicara soal Kebudayaan, ya saya datang. Tapi DEMI TUHAN, "SAYA BUKAN ORANG PKS". "SAYA BUKAN AKTIVIS PKS". SAMA SEKALI BUKAN! Krn selain PKS juga sy prnh datang jd narasumber di partai2 lain untuk bicara seputar budaya dan seni."
Saya diundang oleh PKS untuk jadi narasumber yg bicara soal Kebudayaan, ya saya datang. Tapi DEMI TUHAN, "SAYA BUKAN ORANG PKS". "SAYA BUKAN AKTIVIS PKS". SAMA SEKALI BUKAN! Krn selain PKS juga sy prnh datang jd narasumber di partai2 lain untuk bicara seputar budaya dan seni. https://t.co/AIEwbSJP9g
— Pidi Baiq (@pidibaiq) January 28, 2018
Advertisement
PKS Angkat Suara
PKS pun angkat suara. Melalui akun Twitter DPP PKS, partai tersebut mengatakan bahwa mereka sudah bertemu dengan pihak Pidi Baiq untuk membicarakan isu ini. PKS juga menekankan bahwa kesamaan nama tersebut hanyalah kebetulan semata.
"5. Pihak PKS memandang hal itu tidak ada hubungan antara tokoh Dilan di Film "Dilan 1990" dengan salah satu maskot #pksmuda yang namanya Dilan. Hanya kebetulan saja memiliki nama sama."
4. Senin 29/1 kemarin PKS silaturrahim ke imam besar the panasdalam @pidibaiq di Bandung. Menjelaskan simpang siur tokoh Dilan di dunia maya & memancing respon warganet.PKS minta maaf pada @pidibaiq yg dibikin pusing krn harus menjawab ratusan pertanyaan baik di sosmed maupun tlp
— DPP PKS (@PKSejahtera) January 31, 2018
5. Pihak PKS memandang hal itu tidak ada hubungan antara tokoh Dilan di Film "Dilan 1990" dengan salah satu maskot #pksmuda yang namanya Dilan. Hanya kebetulan saja memiliki nama sama.
— DPP PKS (@PKSejahtera) January 31, 2018
Sebagai catatan, PKS mengetahui bahwa lima sahabat PKS tersebut pertama dimunculkan pada 2015, sementara Dilan sendiri ditulis Pidi Baiq di blog-nya pada 2013 dan terbit dalam bentuk novel pada April 2014.
Tanggapan Warganet
Nggak perlu sumpah juga kali mas, santai aja... yg penting berkarya demi Indonesia dan tanggung jawab dimata Allah.... jiahh sok bijak... lanjut ah berSENInya.. piss 😊
— Sutan Bungsu (@jangnanang) January 28, 2018
Idealisme seni tidak akan mungkin digadaikan demi pilihan politik. Orang seni itu idealisme nya tinggi. Ga akan cocok sm partai partaian :D
— rendra jodi gutawa (@rendrajodi) January 28, 2018
Dan ayah @pidibaiq pun ikut kebawa arus politik jabar, tapi saya setuju sama ayah yg bersikap netral.Jangan ngomongin partai politik, berat, kita gak akan sanggup, biar mereka saja 😁😁😁
— danu perdana (@danu_nip) January 28, 2018
**Berita ini sudah pernah tayang di Kanal Tekno Liputan6.com
**Jadilah bagian dari Forum Liputan6.com dengan berbagi informasi terbaru dan unik melalui email:Forum@liputan6.com.
Advertisement